Terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam mengendalikan penyakit akar gada pada kubis, diantaranya yaitu :
Penggunaan Varietas Resisten
Salah satu penyebab terhambatnya pemuliaan tanaman dalam menemukan varietas resisten adalah karena di beberapa tempat, populasi P. Brassicae mempunyai ras fisiologi yang berbeda-beda. Bahkan kemungkinan ras resisten dapat kehilangan sifat resistensinya atau dipatahkann sifat resistensinya akibat perkembangan ras-ras fisiologi pathogen. Oleh karena itu penanaman suatu varietas secara terus menerus akan merangsang timbulnya ras yang lebih virulen.
Penggunaan Varietas Resisten
Salah satu penyebab terhambatnya pemuliaan tanaman dalam menemukan varietas resisten adalah karena di beberapa tempat, populasi P. Brassicae mempunyai ras fisiologi yang berbeda-beda. Bahkan kemungkinan ras resisten dapat kehilangan sifat resistensinya atau dipatahkann sifat resistensinya akibat perkembangan ras-ras fisiologi pathogen. Oleh karena itu penanaman suatu varietas secara terus menerus akan merangsang timbulnya ras yang lebih virulen.
Baca juga Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Kubis
Penyebaran dan Perkembangan Penyakit Akar Gada Pada Kubis
Kultur Teknis
Pengapuran Tanah dapat mengendalikan penyakit jika kepadatan spora rehat rendah, namun tidak efektif pada tanah yang terkontaminasi sangat parah. Hal yang perlu diketahui adalah peningkatan pH tanah setelah pengapuran dapat mengontrol pathogen. Serangan penyakit akar gada paling parah terjadi pada pH tanah 5.7, lalu perkembangan penyakit akan menurun pada pH 5.7-6.2 dan tertekan pada pH 7.8. Rotasi tanaman dilakukan dengan menggantikan tanaman selain famili Brassicaceae memerlukan waktu lebih lama karena spora rehat pathogen dapat bertahan hidup dalam tanah hingga 17 tahun. Perbaikan drainase tanah dapat mengurangi kehilangan hasil, tetapi cara tersebut kurang efektif khususnya selama priode curah hujan tinggi.
Pengendalian kimiawi
Fumigasi ttanah dengan metil bromide dapat mematikan P. Brassicae tetapi cara ini tidak dianjurkan dilapangan karena berbahaya dan mahal. Pencelupan akar bibit dengan cairan fungisida yang mengandung pentachloro-nitrobenzene (PCNB) atau derivate benzimidazole dapat mengurangi intensitas penyakit akar gada dalam beberapa kasus saja. Perlakuan ini tidak efektif jika digunakan pada tanah yang banyak mengandung pupuk kandang. Hal ini disebabkan karena fungisida yang diberkan tidak dapat sampai pada tanah yang mengandung pathogen akibat terhalang oleh pupuk kandang.
Pengendalian hayati
Secara alami tanah mengandung mikroorganisme yang mampu menekan perkembangan pathogen dalam tanah. Jika keseimbangan mikroorganisme dalam tanah terganggu maka efek penekanan tersebut akan hilang. Penambahan berbagai jenis bahan organik seperti pupuk hijau, pupuk kandang, sisa tanaman atau seresah (sampah organik) ke dalam tanah dapat menyeimbangkan mikroflora tanah dan telah diakui sebagai suatu pendekatan biologi yang prospektif dalam perbaikan pengelolaan penyait tular tanah.
Baca juga Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Kubis
Penyebaran dan Perkembangan Penyakit Akar Gada Pada Kubis
Solarisasi tanah sebagai disinfestasi tanah alternatif mampu mengendalikan berbagai jenis penyakit tanaman termasuk penyakit akar gada pada tanaman cruciferae. Solarisasi tanah selama 5-7 minggu sebelum tanam dapat menekan kejadian dan indeks penyakit akar gada serta meningkatkan produksi tanaman kubis di lapangan. Penekanan penyakit tidak disebabkan oleh pengaruh langsung dari peningkatan suhu tanah tetapi oleh efek kumulatif dari suhu tanah harian selama solarisasi berlangsung. Efek ini dapat meningkatkan populasi mikroba rizosfer terutama actinomycetes yang diduga berperan langsung dalam menekan P. brassicae.
Pengendalian hayati dengan mikroba tanah Mortierella sp. yang dikombinasikan dengan kapur setara 2 t CaO/ha pada percobaan semi lapangan dapat menekan persentase dan intensitas serangan penyakit akar gada serta meningkatkan bobot daun kubis. Selain itu isolate Heteroconium chaetospira dapat menekan penyakit akar gada pada tanah yang tidak steril. Di mana H. chaetospira dapat menurunkan serangan penyakit akar gada hingga 97% dan layu verticillium 67% pada tanaman sawi putih.
0 Response to "Strategi Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Kubis"
Posting Komentar