Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Gejala Penyakit Hawar Daun Pada Tanaman Kedelai





Latar Belakang – Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis merupakan kedelai yang menurunkan jenis-jenis kedelai yang kita kenal saat ini yaitu glycine max L Merril. Yang berasal dari daerah Manshuko (Cina Utara). Di Indonesia, kedelai mulai dibudidayakan pada abad ke-17 sebagai tanaman pangan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshuko menyebar ke Mansyuria yaitu Jepang (Asia Timur) lalu masuk ke Negara-negara lain di Amerika dan Afrika.

Kacang kedelai yang diolah menjadi tepung kedelai secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 kelompok manfaat utama yaitu olahan dalam bentuk protein kedelai dan minyak kedelai. Bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang dioleh menjadi susu, vetsin, kue-kue, permen, daging nabati serta sebagai bahan industri bukan makanan seperti kertas, cat air, tinta cetak dan tekstil. Olahan dalam bentuk minyak kedelai digunakan sebagai bahan industri makanan dan non makanan. Industri makanan dari minyak kedelai yang digunakan sebagai bahan makanan seperti gliserida sebagai bahan untuk pembuatan minyak goreng, margarin dan bahan lemak lainnya. Sedangkan dalam bentuk letchin dibuat menjadi margarin, kue, tinta, kosmetik, insektisida dan farmasi. 
 

Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia pertanian. Seiring dengan pemanfaatan kedelai untuk berbagai bahan makanan seperti tempe, tahu, kecap, tauco dan sebagainya maka banyak masyarakat Indonesia yang memiliki ketergantungan terhadap konsumsi kedelai. Makanan yang terbuat atau berbahan dasar kedelai dipercaya memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan merupakan makanan rakyat sehari-hari. Namun yang menjadi permasalahan adalah dalam memenuhi permintaan akan kacang kedelai. Pemerintah membuat kebijakan impor kedelai dari Negara lain seperti Amerika dan Cina. Hal ini disebabkan Indonesia belum mampu membudidayakan kedelai dengan baik dikarenakan kondisi tempat dan lingkungan yang sesuai sebagai tempat tumbuh kedelai kurang mendapat perhatian. Kendala lain yang ditemukan dalam pembudidayaan kedelai adalah hama dan penyakit yang menyerang.

Gangguan hama dan penyakit tanaman kedelai merupakan masalah penting yang dihadapi petani. Serangan hama dan penyakit menyebabkan kehilangan hasil yang cukup besar, selain itu menurunkan kualitas hasil. Beberapa serangan hama dan penyakit seringkali menunjukkan gejala yang perlu diidentifikasi dengan teliti, sehingga dapat diketahui dengan tepat penyebabnya serta upaya pengendalian yang dapat dilakukan dengan tepat dan efektif.

Budidaya Kedelai

Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tauco, tahu dan tempe. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati di dunia. Penghasil utama kedelai dunia adalah Amerika Serikat walaupun kedelai baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910. Saat ini, kedelai tidak hanya digunakan sebagai sumber protein saja tetapi juga sebagai pangan fungsional yang dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit degenerative seperti jantung coroner dan hipertensi. Zat isoflavon yang terkandung di dalam kedelai ternyata berfungsi sebagai antioksidan. Beragamnya penggunaan kedelai menjadi pemicu peningkatan kebutuhan komiditas ini sehingga kedelai memiliki posisi strategis dan penting sebagai komoditas tanaman pangan.

Tanaman kedelai termasuk dalam kategori tanaman semusim, yaitu tanaman yang setelah daur hidup terselesaikan mati (pada umumnya berumur 3 bulan atau 90-100 hari). Oleh karena itu diperlukan persiapan waktu yang tepat sebelum penanaman dan kondisi musim kemarau serta penghujan. Di mana saat pembenihan atau awal tanam kedelai membutuhkan banyak air untu proses perkecambahan sehingga dapat menjadi tanaman baru. Kedelai merupakan tanaman angiospermae (berbiji terbuka) berkeping dua (dikotil) dengan tipe perkecambahan epigeal yang mana keping bijinya ikut terangkat ke atas sehingga kondisi tanah yang gembur akan memudahkan pergerakan kecambah muncul dari dalam tanah.

Penyakit Hawar Daun Kedelai

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kedelai merupakan komoditas yang sangat strategis dan memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat dan perekonomian Indonesia. Tempe, tahu, kecap dan tauco sebagai produk olahan pangan yang berbahan baku kedelai selalu dihadirkan di atas meja makan hampir di seluruh rumah tangga Indonesia, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Namun kendala petani kedelai salah satunya adalah adanya penyakit hawar daun kedelai yang disebabkan oleh Pseudomonas syringae.

Adapun gejala yang ditunjukkan akibat serangan Pseudomonas syringae pada tanaman kedelai yaitu adanya bercak pada daun, kadang-kadang pada batang, tangkai daun dan polong. Bercak dapat berbentuk persegi, kecil, tembus cahaya, kebasahan, berwarna kuning sampai coklat terang. Pusat coklat cepat mongering dengan warna coklat kemerahan sampai hitam. Pada lingkungan yang cocok maka bercak akan membesar lalu beberapa bercak bergabung membentuk bercak yang lebih besar dan tidak beraturan, diikuti dengan bagian tengah bercak sobek sehingga daun tampak berlubang dan daun lama kelamaan rontok.

Infeksi pada bibit terjadi pada kotiledon bagian pinggir. Bercak dapat membesar dan berwarna coklat gelap. Hal ini mengakibatkan tanaman menjadi kerdil. Gejala yang bisa diamati adalah pada daun terdapat bercak tembus cahaya, berwarna coklat tua, dikelilingi halo klorotik dan kebasah-basahan.

0 Response to "Gejala Penyakit Hawar Daun Pada Tanaman Kedelai "

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI