Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Penyebaran dan Perkembangan Penyakit Akar Gada Pada Kubis

Penyebaran Penyakit Akar Gada

Patogen dapat terpencar di alam melalui tanah dengan berbagai cara dan perantara, misalnya melalui perlengkapan usaha tani, bibit pada saat pemindahan di lapangan, hasil panen, air permukaan, angin dan bisa juga melalui pupuk kandang. Patogen juga dapat ditularkan oleh biji melalui kontaminasi permukaan biji dengan tanah yang telah terinfeksi. Selain itu sejumlah tanaman cruciferae liar dan beberapa tanaman inang lainnya yang rentan terhadap penyakit akar gada dapat menjadi tempat bertahan hidup pathogen pada saat tanaman budidaya tidak ada.



Baca juga Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Kubis
              Strategi Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Kubis

Plasmodiphora brassicae yang menyerang kubis termasuk dalam kelas plasmodiphoromycetes. Fase somatiknya berupa plasmodium. Plasmodium tumbuh menjadi zoosporangium atau spora rehat. Pada saat perkecambahan, pathogen ini membentuk zoospora yang berasal dari spora rehat. Zoospora tunggal dari spora rehat kemudian menetrasi akar inang dan tumbuh menjadi plasmodium. Setelah beberapa hari, plasmodium akan membelah menjadi beberapa multinukleat yang dibungkus oleh membrane sehingga sel-sel akan bertambah besar. Masing-masing bagian nantinya akan tumbuh menjadi zoosporangium dan setiap zoosporangium terdiri dari empat hingga delapan zoospore yang segera dilepaskan melalui pori-pori pada dinding sel tanaman inang. Beberapa dari zoospora kemudian akan bersatu untuk memproduksi zigot diploid yang dapat menyebabkan infeksi baru dan plasmodium baru. Zigot ini terdiri dari nucleus yang dikariotik. Selanjutnya nucleus ini akan mengalami fusi yang diikuti meiosis. Akhirnya plasmodium menjadi spora rehat yang akan disebar ke tanah dan dapat meninfeksi tanaman selanjutnya.

Penyakir akar gada berkembang dengan baik pada ph tanah 5.7 lalu menurun drastis pada pH 5.8-6.2 dan gagal berkembang pada pH 7.8. Perkecambahan spora terjadi pada pH 5.7-7.5 dan tidak akan berkecambah pada pH 8. Namun pH tanah rendah tidak menjamin terjadinya infeksi untuk semua kejadian. Kisaran temperature yang optimum bagi perkembangan P. brassicae yaitu 17.8-25 derajat celcius dengan temperature minimum 12.2-27.2 derajat celcius. Kelembaban optimum selama 18-24 jam mengakibatkan perkecambahan dan penetrasi pathogen ke dalam inang kubis, kemudian infeksi hanya akan terjadi jika kelembaban tanah di atas 45%. Kelembaban di atas 50% menyebabkan penyakit bertambah cepat. Kelembaban tanah di bawah 40% dapat menyebabkan terhambatnya infeksi. Kelembaban meningkat dipengaruhi dengan tingginya curah hujan. Selain itu perkembangan penyakit dipengaruhi juga oleh intensitas cahaya.

Baca juga Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Kubis
              Strategi Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Kubis

Intensitas cahaya tinggi menyebabkan serangan pathogen akan menurun dan sebaliknya. Jumlah spora rehat akan menentukan tingkat infeksi pada inang. Susensi yang mengandung paling sedikit 106-108 sel spora per ml sangat efektik untuk menyebabkan infeksi. Di sampiing itu, kondisi inang turut mempengaruhi perkembangan patogenn ini seperti kisaran inang, inang yang rentan dan morfologi dari system perakaran serta peran mikroba yang lain.

Siklus Penyakit Akar gada

Perkembangan penyakit atau siklus penyakit akar gada secara ringkas terjadi dari plasmodium yang berkembang dari zoospora sekunder yang menetrasi jaringan akar muda secara langsung. Hal ini dapat mempertebal akar dan batang luka yang terletak di bawah tanah. Setelah itu, plasmodium menyebar ke sel kotikal hingga ke cambium. Setelah seluruh cambium terserang, plasmodium kemudian menyebar ke korteks lalu ke xylem. Patogen ini kemudian berkelompok membentuk gelondong yang meluas dan berangsur-angsur menyebar. Jumlah sel kemudian bertambah banyak dan membesar. Infeksi ini dapat menyebabkan sel 5-12 kali lebih besar dari sel yang tidak terinfeksi. Sel yang berkembang abnormal ini dapat menjadi stimulus bagi pathogen untuk menyebar lebih cepat karena menjadi seumber makanan atau nutrisi bagi plasmodium. Bahkan dapat menyebabkan sel yang awalnya tidak terinfeksi menjadi terinfeksi.

Infeksi yang disebabkan oleh plasmodium tidak hanya menyebabkan terjadinya pertumbuhan abnormal pada tanaman tetapi dapat juga menyebabkan terhambatnya absorpsi dan translokasi air dan nutrisi dari dan menuju akar. Hal ini menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan layu secara perlahan. Lebih parahnya lagi, pertumbuhan yang cepat dan sel yang membesar dapat menyebabkan tidak terbentuknya jaringan gabus dan dapat menyebabkan kemudahan bagi mikroorganisme lain untuk menginfeksi tanaman.

Baca juga Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Kubis
              Strategi Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Kubis

0 Response to "Penyebaran dan Perkembangan Penyakit Akar Gada Pada Kubis "

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI