Kubis ( Brassica olearacea var. capitata) merupakan salah satu komoditas sayuran yang penting dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Manfaat yang dapat diperoleh dari jenis sayuran ini diantaranya adalah sebagai sumber vitamin (A, B1, dan C), sumber mineral (kalsium, kalium, klor, fosfor, sodium dan sulfur) serta mengandung senyawa anti kanker. Sayuran ini banyak dibutuhkan sebagai sumber pangan manusia baik di Indonesia maupun Negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunai, dan China. Di Indonesia, kubis sering juga disebut dengan kol.
Terlihat akar tanaman membesar seperti gada |
Strategi Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Kubis
Kebutuhan konsumsi domestik komoditas ini meningkat dari tahun ke tahun dan ini menunjukkan produksi dan produktivitas tanaman kubis meningkat. Selain untuk kebutuhan konsumsi domestic, produksi sayuran kubis-kubisan Indonesia ini juga diekspor ke Negara tetangga. Nilai ekspor tertinggi komuditas hortikultura ke Singapura adalah kubis. Namun, realita yang ada tidak semua petani di sentra pertanaman kubis menanam kubis. Keengganan petani menanam kubis dipicu oleh alasan klasik yaiutu takut terserang hama dan penyakit. Kelembaban yang cukup tinggi dan suhu rendah merupakan syarat tumbuh kubis, namun kedua hal ini mempengaruhi pertumbuhan bakteri dan cendawan. Kedua pathogen inilah yang menjadi masalah utama pada kubis karena kerugian yang ditimbulkan sangat besar sehingga kadang menimbulkan gagal panen.
Produksi dan produktivitas komoditas kubis masih bisa ditingkatkan apabila permasalahan yang terjadi pada usaha tani komoditas tersebut dapat dikurangi, seperti cara budidaya yang baik dan benar serta pengelolaan organisme pengganggu tanaman yang tepat sasaran, sehingga kehilangan hasil panen dapat ditekan. Salah satu penyakit yang menjadi masalah utama pada tanaman kubis adalah penyakit akar gada. Gejala penyakit ini berupa bintil-bintil pada akar kubis yang bersatu menjadi bengkakan memanjang yang mirip dengan batang (gada) sehingga dinamakan penyakit akar gada.
Penyakit akar gada disebabkan oleh pathogen tular tanah (Plasmodiophora brassica Wor.) yang merupakan penyakit penting pada tanaman kubis dan tanaman cruciferae lainnya. Patogen menyebabkan pembengkakan pada akar dan kadang-kadang pada pangkal batang yang merupakan ciri khas dari penyakit tersebut. Pembekakan pada jaringan akar dapat mengganggu fungsi akar seperti translokasi zat hara dan air dari tanah ke daun. Keadaan ini mengakibatkan tanaman menjadi layu, kerdil, kering dan akhirnya mati.
Penyakit ini sering dijumpai pada daerah dataran rendah maupun tinggi dan menyebar merata di seluruh areal pertanaman kubis. Hampir seluruh tanaman Brassicaceae seperti kubis, sawi putih, dan Brussels sprout sangat rentan terhadap akar gada. Penyakir akar gada menyebabkan kerentanan dan pembatas pada tanaman kubis yang di tanam di lahan yang telah terinfeksi pathogen. Hal ini disebabkan pathogen yang terinvestasi di dalam tanah tetap menjadi infektif pada tanah karena pathogen ini mempunyai daya tahan tinggi terhadap perubahan lingkungan dalam tanah sehingga perlu dilakukan rotasi tannaman agar tanaman tidak lagi terinfeksi.
Baca juga Penyebaran dan Perkembangan Penyakit Akar Gada Pada Kubis
Strategi Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Kubis
Adapun gejala yang khas pada tanaman kubis yang terinfeksi Plasmodiopshora brassicae ditandai dengan adanya bercak-bercak berwarna cokelat muda atau cokelat tua bergaris konsentris pada daun. Selain itu ditandai juga dengan pembesaran akar halus dan sekunder yang membentuk seperti gada. Bentuk gadanya melebar ke tengah dan menyempit ke ujung. Bagian bawah tanaman menjadi kekuningan pada tingkat lanjutan serangan penyakit. Spora dapat bertahan di dalam tanah selama 10 tahun dan bisa juga terdapat pada rumput-rumputan. Gejala di atas permukaan tanah yang dapat dilihat dengan mata telanjang yaitu daunnya menguning, tanaman layu pada siang hari dan kembali segar pada malam hari, tanaman kelihatan kerdil dan pada tanaman muda yang terserang akan sepat mati namun pada tanaman tua dapat bertahan hidup tetapi tidak dapat menghasilkan krop yang dapat dipasarkan.
0 Response to "Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Kubis "
Posting Komentar