Kendala utama produksi tanaman obat maupun hortikultura Indonesia adalah penyedian bibit unggul dan serangan hama penyakit tanaman salah satunya penyakit busuk rimpang pada jahe. Penyakit busuk rimpang disebabkan oleh jamur Fusarium oxusporum. Jamur ini merupakan salah satu jamur pathogen tanaman yang sulit untuk dikendalikan. F. oxysporum menyerang tanaman jahe menyebabkan penyakit busuk rimpang yang ditanai dengan daun menjadi layu dan menguning yang akhirnya berujung pada kematian tanaman sebelum panen.
Baca juga Gejala dan Penyebab Penyakit Busuk Rimpang Pada Tanaman Jahe
Meluasnya penyakit busuk rimpang dibeberapa sentra jahe mengindikasikan bahwa pada umumnya tanah pertanian dan benih rimpang jahe yang digunakan oleh para petani sebagian besar sudah terinfeksi oleh jamur F. oxysporum penyebab penyakit busuk rimpang, sehingga tanah dan rimpang sehat untuk tujuan produksi jumlahnya sangat terbatas. Oleh karena itu, untuk menghentikan penyebaran penyakit busuk rimpang agar tidak lebih meluas, ada beberapa langkah tindakan pencegahan maupun pengendalian yang dapat dilakukan, yaitu :
Perlakuan Benih Sebelum Tanam
Tanaman jahe dibiakkan secara vegetative yaitu menggunakan rimpangnya sebagai bahan perbanyakan tanaman. Benih rimpang sehat adalah rimpang yang berumur 9 bulan, bernas, tidak menunjukkan gejala serangan hama penyakit, berat potongan rimpang 40-60 g, mempunyai 2-3 bakal mata tunas yang baik untuk menghindari terbawanya jamur dalam rimpang. Oleh karena itu perlakuan benih rimpang sangat dianjurkan terutama pada daerah-daerah dengan tingkat serangan tinggi seperti di Magelang. Perlakuan benih rimpang dapat dilakukan dengan merendam benih rimpang dalam larutan fungisida atau perlakuan air panas.
Fungisida yang dapat digunakan untuk merendam rimpang seperti 0.3% mancozeb atau benomyl, metil tiofonat dan karbendazim selama 2 jam. Perendaman benih rimpang dalam larutan fungisida bertujuan untuk membunuh jamur Fusarium yang ada di permukaan rimpang selama di dalam tanah atau dalam masa penyimpanan. Sedangkan perlakuan air panas bertujuan untuk membunuh jamur yang telah masuk dan meninfeksi jaringan dalam daging rimpang. Di India, perlakuan air panas dengan suhu 500oC selama 10-15 menit terhadap benih rimpang terbukti dapat meningkat pertumbuhan jahe yang lebih baik dan sehat.
Metode perlakuan benih ini dapat digunakan petani dalam usaha pemenuhan bibit sendiri. Keuntungan petani membibitkan jahe sendiri adalah
- Petani lebih mengetahui kondisi bibit yang akan ditanam
- Penyedian bibit tidak terbatas
- Efisiensi dalam biaya pembelian bibit
- Bibit terjamin
Sterilisasi Tanah Sebelum Tanam
Penyakit-penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur tular tanah seperti halnya jamur Fusarium menjadi rujukan dan sangat dianjurkan untuk mensterilkan tanah agar tindakan ini diharapkan dapat menekan propagul jamur dalam tanah dan jumlah tanaman yang terinfeksi penyakit busuk rimpang. Salah satu metode untuk melakukan sterilisasi tanah adalah dengan solarisasi tanah pada saat musim panas. Solarisasi tanah dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:
- Pengolahan tanah dengan cara membalik tanah
- Membasahi tanah
- Penutupan tanah dengan mulsa plastic yang transparan atau tembus cahaya dan dibiarkan selama 4-8 minggu
Sanitasi harus dilakukan dengan ketat dari awal. Yang perlu dicatat adalah sanitiasi tidak efektif untuk dilakukan jika serangan sudah meluas dan parah. Sanitasi dapat dilakukan dengan mencabut tanaman jahe yang terserang dan segera dimusnahkan dengan cara dibakar. Selanjutnya lubang bekas tanaman yang sakit disiram dengan antibiotic atau ditaburi dengan kapur. Alat-alat pertanian yang digunakan untuk memotong atau mencabut tanaman sakit juga perlu dibersihkan atau disterilisasikan dengan alkohol 70% atau dipanaskan dengan api sebelum digunakan lagi.
Baca juga Gejala dan Penyebab Penyakit Busuk Rimpang Pada Tanaman Jahe
Karantina
Tindakan karantina secara ketat perlu dilakukan terhadap masuknya benih rimpang yang berasal dari kebun atau daerah yang terinfeksi penyakit ke kebun atau daerah yang belum terinfeksi. Tindakan-tindakan pencegahan seperti sortir ketat rimpang jahe untuk bahan tanaman dan solarisasi tanah perlu diaplikasikan pada daerah-daerah yang belum terserang penyakit. Pengendalian penyakit yang ramah lingkungan melalui penggunaan musuh alami jamur Fusarium seperti bakteri Pseudomonas Fluorences dan Bacillus subtilis dapat juga dierapkan.
0 Response to "Pengendalian Penyakit Busuk Rimpang Pada Tanaman Jahe "
Posting Komentar