Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Pemanfaatan Perkecambahan Serbuk Sari secara In Vitro

Alternatif Topik Praktikum Biologi Tumbuhan - Proses polinasi dan fertilisasi merupakan tahapan penting pada reproduksi seksual tumbuhan spermathophyta. Keberhasilan polinasi akan diikuti dengan pembentukan serbuk sari . Dimana serbuk sari itu sendiri berfungsi membawa gamet jantan menuju kantung embrio yang merupakan tempat berkembangnya gamet betina. 


Pada tumbuhan berbunga, perkecambahan serbuk sari secara in vitro terjadi di kepala putik (sigma). Ketika serbuk sari telah kontak dengan kepala putik, maka serbuk sari akan membesar. Hal ini dikarenakan serbuk sari mengadsorbsi cairan pada permukaan kepala putik. Dinding lapisan dalam berserta protoplasma buluh melalui aperturea atau disebut dengan lubang perkecambahan kemudian buluh tersebut akan memanjang dan mencari jalan melalui jaringan-jaringan pada kepala putik dan tangkai putik hingga memasuki kantung embrio yang berada di dalam bakal biji. Di dalam sel sinergid yang berada di dalam kantung embrio, buluh serbuk sari akan pecah dan membebaskan inti sperma. Jika tidak ada hambatan, maka selanjutnya akan terjadi proses fertilisasi.

Perkecambahan serbuk sari sangat peka terhadap kondisi lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak fakta yang menunjukkan bahwa kegagalan polinasi dan fertilisasi pada cuaca yang kurang mendukung seperti hujan. Selain itu, umur juga merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas serbuk sari. Makin tua umur, maka serbuk sari makin lambat perkecambahannya dan tabung serbuk sari yang terbentuk akan lebih pendek. Pada umumnya serbuk sari setelah lepas dari antera hanya mampu bertahan hidup satu atau beberapa hari saja sebelum dapat mencapai kepala putik yang reseptif. Oleh karena itu, untuk mengetahui serbuk sari masih hidup atau tidak, perlu dilakukan uji viabilitas.

Uji viabilitas serbuk sari dapat dilakukan dengan teknik pewarnaan atau dengan mengecambahkan serbuk sari secara in vitro. Teknik pewarnaan bertujuan untuk mematikan aktivitas enzim dan kekuatan membran . Sedangkan mengecambahkan serbuk sari secara in vitro dilakukan untuk mengetahui kemampuan serbuk sari dalam berkecambah pada kondisi tertentu. Uji viabilitas serbuk sari merupakan salah satu reproduksi genng sangeratif yang sangat menentukan keberhasilan hibridisasi tanaman terutama dalam menghasilkan varietas-varietas baru.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkecambahan serbuk sari yaitu :
  1. Jenis tumbuhan
  2. Status nutrisi tumbuhan
  3. Media perkecambahan
  4. Temperatur
  5. Waktu inkubasi
  6. Waktu pengambilan serbuk sari
  7. Stadium perkembangan bunga saat pengambilan serbuk sari
  8. Penggunaan pestisida dan insektisida
  9. Kondisi penyimpanan serbuk sari
Panjang buluh serbuk sari ditentukan oleh konsentrasi sukrosa sampai pada konsentrasi tertentu. Dimana semakin tinggi sukrosa maka buluh serbuk sari semakin panjang. Hal ini tentunya dengan memperhatikan syarat-syarat kejadian untuk memperoleh alternatif penyerbukan.

Sumber : journal.uny.ac.id › Home › No 1 (2014) › Budiwati

0 Response to "Pemanfaatan Perkecambahan Serbuk Sari secara In Vitro "

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI