Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Peanut mottle virus Penyebab Penyakit Belang pada Kacang Tanah dan Sifat-Sifat Penularannya

Penyakit Belang pada Kacang Tanah – Penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebut Virus Belang Kacang Tanah atau Groundnut mottle virus dengan kode GMV-y, yang berbeda dengan Groundnut mosaic virus (GMV). Penyakit juga biasa disebut Peanut mottle virus (PMoV). Virus dapat ditularkan secara mekanik, oleh kutudaun, dan oleh biji tanaman sakit. Penularan secara mekanik mencapai efektivitas 22-100%. Penyakit dapat ditularkan oleh kutudaun Aphis craccivora Koch yang umum terdapat pada kacang tanah dan kacang panjang (Semangun, 2004). 


Gejala Tanaman Terinfeksi 

Tanaman muda lebih rentan terhadap infeksi Peanut mottle virus. Pada penampang melintang daun tampak bahwa sel-sel epidermis tidak teratur bentuk dan susunannya. Sel-sel palisade berdesak-desakan dan bentuknya lebih silindris. Penyimpangan anatomi juga terdapat pada lembaga (embrio) biji tanaman sakit. Sel-sel lembaga menjadi tidak teratur dan mempunyai ukuran yang lebih kecil (Semangun, 2004). 

Morfologi dan Karakter Peanut mottle virus 

Virus yang dimurnikannya mempunyai zarah-zarah berbentuk batang lentur, sebagian besar mempunyai panjang 700-750 nm. Di dalam irisan lewat-tipis daun zarah-zarah virus mempunyai panjang 750-800 nm. Dalam sitoplasma sel-sel mesofil daun terdapat badan-badan asing berbentuk cakra (pinwheel inclusion), melingkar, berkeping-keping, dan di dekatnya terdapat zarah-zarah virus tersebut. Virus mempunyai suhu inaktivasi 52-540C, titik pengenceran terakhir 1000-10000 kali, ketahanan terhadap penyimpanan in vitro pada suhu kamar adalah 24-30 jam. Virus mempunyai hubungan serologi dengan Potato Virus Y (Semangun, 2004). 

Penularan Peanut mottle virus melalui kutudaun 

Penyakit dapat ditularkan oleh kutudaun Aphis craccivora Koch yang umum terdapat pada kacang tanah dan kacang panjang. Satu sampai tiga ekor kutu telah cukup untuk menularkan penyakit. Bermacam-macam stadium dan umur kutu ini dapat menularkan virus. Dalam badan Aphis virus hanya dapat bertahan kurang dari 24 jam. Virus bersifat nonpersisten. Virus tidak diturunkan dari induk ke anaknya. Kutu yang mengandung virus sudah dapat menularkan virus ke tanaman sehat jika dibiarkan menghisap selama 3 menit. Oleh kutudaun virus belang kacang tanah dapat ditularkan ke tanaman kedelai, dan sebaliknya (Semangun, 2004). 

Menurut Tenrirawe dan Talanca (2008), Aphis menyerang kacang tanah dengan mengisap cairan tanaman menyebabkan daun tumbuh kerdil, kutudaun ini dapat menularkan virus belang atau kerdil, dan menyerang hebat pada musim kemarau. Kutudaun membentuk koloni besar pada daun, yaitu betina yang bereproduksi secara partenogenesis (tanpa kawin). Seekor betina yang tidak bersayap mampu melahirkan rata-rata sebanyak 68.2 ekor nimfa, sementara betina bersayap 49 nimfa. Lama hidup imago adalah 4-12 hari. Stadium nimfa terjadi selama 16 hari pada suhu 150C, sembilan hari pada suhu 200C, dan lima hari pada suhu 300C. Ketiadaan fase telur di luar tubuh Aphids maidis betina karena proses inkubasi dan penetasan terjadi di dalam alat reproduksi betina dan diduga pula bahwa telur tidak mampu bertahan pada semua kondisi lingkungan. 

Serangga ini lebih senang berada pada suhu yang hangat dibandingkan pada suhu yang dingin. Aphids maidis dalam kelompok yang besar di daun dan batang menghisap cairan daun dan batang, akibatnya daun berwarna tidak normal. Demikian pula bentuk daun yang tidak normal dan pada akhirnya tanaman mengering (Tenrirawe dan Talanca, 2008). 

Penularan Virus melalui Penyambungan 

Semua virus yang menunjukkan gejala sistemik pada tanaman inangnya dapat ditularkan dengan penyambungan antara tanaman yang cocok dan serasi (Smith, 1974). Penularan virus dengan penyambungan terjadi ketika penyambungan antara sel kambium dari tanaman donor dan resipien, dan penularan ini akan tercapai dengan baik jika kedua tanaman berasal dari spesies yang mempunyai kekerabatan dekat (Walkey, 1991). 

Beberapa metode penyambungan memastikan senyawa tanaman di antara bagian yang terinfeksi dan jaringan tanaman lain yang tidak terinfeksi akan mengawali terjadinya penularan. Tanaman dijaga suhu, kelembaban, cahaya matahari, dan kondisi lain yang mendukung penyatuan antara tanaman donor dan resipien, serta membuat tanaman resipien menghasilkan tunas baru, seringkali bahan yang tepat untuk mendukung infeksi dapat menunjukkan gejala penyakit (Bawden, 1964). 

Kesalahan dalam Penularan Virus dengan Penyambungan 

Menurut Corbett and Sisler (1964), alasan yang paling umum atas gagalnya penularan dengan penyambungan biasanya adalah virus tidak menginfeksi sistemik dengan sempurna pada tanaman donor, atau batang tanaman donor yang dipilih tidak mengandung virus. Kemungkinan lain adalah virus tidak berpindah dari jaringan pembuluh yang tersedia untuk perpindahan virus. Namun kegagalan ini tidak dapat dijadikan alasan untuk menunjukkan kekebalan tanaman resipien. 

0 Response to "Peanut mottle virus Penyebab Penyakit Belang pada Kacang Tanah dan Sifat-Sifat Penularannya"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI