Gaya Belajar – Sebagai orang dewasa pernahkah kita berpikir bagaimana dulu sewaktu kita masih dipaksa belajar, diatur sesuai dengan keinginan orang-orang dewasa? Dulu pasti kita ingin belajar sesuai dengan keinginan, tanpa dipaksa atau diatur. Sewaktu kecil kita pasti punya cara belajar yang berbeda dengan teman-teman lain, cara belajar yang lebih mengutamakan kenyamanan, kesenangan dan membuat kita mengerti akan suatu hal.
Maka posisikanlah pemikiran tersebut pada anak-anak kita sekarang. Mereka juga pasti punya cara dan gaya sendiri untuk memahami suatu hal, untuk belajar apa saja yangn mereka inginkan. Ingat, jika ingin anak jenius maka biarkan mereka mengeksplor diri sesuai kemampuan mereka. Jangan pernah paksakan sesuatu yang mungkin mereka tidak suka atau tidak mereka mengerti. Peran kita adalah sebagai pengarah dari hal-hal positif mereka tanpa harus memaksa atau mengatur.
Bagaimana caranya? Teruslah memantau apa yang mereka lakukan agar tetap pada nilai-nilai yang positif. Bukan hanya memberi kebebasan yang tidak terarah atau malah membatasi anak karena takut mereka tidak sejalan dengan pemikiran kita sebagai orang dewasa.
Kenali Karakter Anak
Jangan pernah terburu-buru dalam menilai tingkah laku anak. Masing-masing anak memiliki karakter yang berbeda. Ada anak yang aktif, tidak bisa diam jika di dalam kelas, ada juga anak yang diam dan selalu memperhatikan pelajaran. Tetapi apakah semua itu menjamin mereka menjadi anak yang pintar? Jawabannya adalah TIDAK.
Belum tentu anak-anak yang suka rebut dan tidak bisa diam di kelas, mereka adalah anak nakal dan tidak bisa pintar. Atau anak yang selalu memperhatikan pelajaran dia merupakan anak baik dan pintar. Karena ketahuilah mereka pasti selalu punya cara untuk menjadi pribadi yang pintar. Mereka punya cara untuk mengembangkan kinerja dalam belajar dalam memperoleh pengetahuan.
Jika kita dapat mengenali karakter dari masing-masing anak, maka tidak sulit bagi kita untuk mengajaknya belajar dan menyerap jutaan informasi dari pelajaran dengan mudah. Hal ini karena karakter berhubungan dengan cara belajar yang merupakan kombinasi dari menyerap, mengatur dan mengelola informasi yang diperoleh. Ada tiga tipe atau cara belajar anak yang paling dikenal, yaitu :
Tipe Visual
Tipe anak seperti ini sangat menyukai belajar kontak langsung dengan mata atau yang dilihatnya. Terlebiih lagi jika belajar dengan menggunakan buku atau media bergambar dan berwarna warni. Anak dengan tipe ini lebih mudah melihat hal-hal yang detail. Ia juga sangat menyukai membaca. Cobalah fasilitasi ia dengan buku-buku yang bergambar, spidol warna untuk ia menandai hal-hal penting atau bisa juga beri ia computer multimedia untuk menuangkan pikirannya ke dalam poster, gambar atau lainnya.
Tipe Auditorial
Tipe anak seperti ini lebih menyukai belajar dengan mendengarkan ketimbang harus membaca atau memperhatikan. Hal ini sering menjadi anggapan bahwa ia tidak memperhatikan pelajaran, padahal sebenarnya ia sedang memahami dengan cara mendengarkan. Anak tipe ini tidak terlaluk menyukai keributan jika ia sedang belajar. Mereka biasanya akan lebih sering berbicara saat diskusi dan menjelaskan sesuatu. Kita dapat memfasilitasinya dengan cara sering mengajaknya berdiskusi dengan cara verbal atau rekaman dan memintanya untuk mengulang materi rekaman tadi.
Tipe Kinestetik
Tipe anak seperti ini lebih cenderung aktif, suka mengeksplor dirinya secara optimal. Anak tipe ini tidak suka duduk diam memperhatikan pelajaran. Mereka lebih menyukai praktek karena akan terus bergerak dan menyentuh sesuatu. Anak-anak tipe ini juga sering kali dianggap anak nakal atau bandel padahal sebenarnya ia hanya ingin bergerak aktif sehingga alhasil ia akan menggangu anak-anak lainnya.
Tipe ini lebih dominan menggunakan otak bagian kanan mereka sehingga kita dapat memfasilitasi cara belajar mereka dengan mengajaknya berjalan-jalan ke luar kelas untuk memahami segala hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Ajak ia ke tempat-tempat belajar dan berdiskusi yang menarik. Biarkan pula jika ia ingin belajar sambil makan dan mendengarkan musik.
Ketiga tipe ini mungkin saja dimiliki anak secara kombinasi, sehingga tidak mutlak hanya memiliki satu tipe pada setiap anak. Tidak pula dari masing-masing tipe atau kombinasinya merupakan tipe belajar yang baik. Hanya saja kita harus pandai dalam memahami karakter dan tipe belajar yang sesuai dengan anak.
Maka posisikanlah pemikiran tersebut pada anak-anak kita sekarang. Mereka juga pasti punya cara dan gaya sendiri untuk memahami suatu hal, untuk belajar apa saja yangn mereka inginkan. Ingat, jika ingin anak jenius maka biarkan mereka mengeksplor diri sesuai kemampuan mereka. Jangan pernah paksakan sesuatu yang mungkin mereka tidak suka atau tidak mereka mengerti. Peran kita adalah sebagai pengarah dari hal-hal positif mereka tanpa harus memaksa atau mengatur.
Bagaimana caranya? Teruslah memantau apa yang mereka lakukan agar tetap pada nilai-nilai yang positif. Bukan hanya memberi kebebasan yang tidak terarah atau malah membatasi anak karena takut mereka tidak sejalan dengan pemikiran kita sebagai orang dewasa.
Kenali Karakter Anak
Jangan pernah terburu-buru dalam menilai tingkah laku anak. Masing-masing anak memiliki karakter yang berbeda. Ada anak yang aktif, tidak bisa diam jika di dalam kelas, ada juga anak yang diam dan selalu memperhatikan pelajaran. Tetapi apakah semua itu menjamin mereka menjadi anak yang pintar? Jawabannya adalah TIDAK.
Belum tentu anak-anak yang suka rebut dan tidak bisa diam di kelas, mereka adalah anak nakal dan tidak bisa pintar. Atau anak yang selalu memperhatikan pelajaran dia merupakan anak baik dan pintar. Karena ketahuilah mereka pasti selalu punya cara untuk menjadi pribadi yang pintar. Mereka punya cara untuk mengembangkan kinerja dalam belajar dalam memperoleh pengetahuan.
Jika kita dapat mengenali karakter dari masing-masing anak, maka tidak sulit bagi kita untuk mengajaknya belajar dan menyerap jutaan informasi dari pelajaran dengan mudah. Hal ini karena karakter berhubungan dengan cara belajar yang merupakan kombinasi dari menyerap, mengatur dan mengelola informasi yang diperoleh. Ada tiga tipe atau cara belajar anak yang paling dikenal, yaitu :
Tipe Visual
Tipe anak seperti ini sangat menyukai belajar kontak langsung dengan mata atau yang dilihatnya. Terlebiih lagi jika belajar dengan menggunakan buku atau media bergambar dan berwarna warni. Anak dengan tipe ini lebih mudah melihat hal-hal yang detail. Ia juga sangat menyukai membaca. Cobalah fasilitasi ia dengan buku-buku yang bergambar, spidol warna untuk ia menandai hal-hal penting atau bisa juga beri ia computer multimedia untuk menuangkan pikirannya ke dalam poster, gambar atau lainnya.
Tipe Auditorial
Tipe anak seperti ini lebih menyukai belajar dengan mendengarkan ketimbang harus membaca atau memperhatikan. Hal ini sering menjadi anggapan bahwa ia tidak memperhatikan pelajaran, padahal sebenarnya ia sedang memahami dengan cara mendengarkan. Anak tipe ini tidak terlaluk menyukai keributan jika ia sedang belajar. Mereka biasanya akan lebih sering berbicara saat diskusi dan menjelaskan sesuatu. Kita dapat memfasilitasinya dengan cara sering mengajaknya berdiskusi dengan cara verbal atau rekaman dan memintanya untuk mengulang materi rekaman tadi.
Tipe Kinestetik
Tipe anak seperti ini lebih cenderung aktif, suka mengeksplor dirinya secara optimal. Anak tipe ini tidak suka duduk diam memperhatikan pelajaran. Mereka lebih menyukai praktek karena akan terus bergerak dan menyentuh sesuatu. Anak-anak tipe ini juga sering kali dianggap anak nakal atau bandel padahal sebenarnya ia hanya ingin bergerak aktif sehingga alhasil ia akan menggangu anak-anak lainnya.
Tipe ini lebih dominan menggunakan otak bagian kanan mereka sehingga kita dapat memfasilitasi cara belajar mereka dengan mengajaknya berjalan-jalan ke luar kelas untuk memahami segala hal yang ada di lingkungan sekitarnya. Ajak ia ke tempat-tempat belajar dan berdiskusi yang menarik. Biarkan pula jika ia ingin belajar sambil makan dan mendengarkan musik.
Ketiga tipe ini mungkin saja dimiliki anak secara kombinasi, sehingga tidak mutlak hanya memiliki satu tipe pada setiap anak. Tidak pula dari masing-masing tipe atau kombinasinya merupakan tipe belajar yang baik. Hanya saja kita harus pandai dalam memahami karakter dan tipe belajar yang sesuai dengan anak.
0 Response to "Setiap Anak Punya Cara Belajar Yang Berbeda "
Posting Komentar