Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Bukti Pertama Kali Ditemukannya Virus pada Tanaman

Lukisan dan puisi - Tahukah sobat dari mana manusia pertama kali mengetahui bahwa suatu tanaman terkena penyakit? Manusia pertama kali mengenali penyakit tanaman dengan mengamati adanya gejala tidak biasa pada morfologi tanaman. Gejala pada tanaman yang sakit pasti dapat dibedakan dari tanaman sehat yang tumbuh secara normal. Nah gejala yang menunjukkan tanaman sakit itu diceritakan oleh orang-orang pada jaman dahulu dalam bentuk tulisan atau ada juga yang menggambarkannya dalam sebuah lukisan. 


Embun pada Eupatorium lindleyanum

Tulisan mengenai penyakit virus tanaman yang paling awal diketahui berasal dari sebuah puisi yang ditulis oleh seorang permaisuri dari Jepang bernama permaisuri Koken pada tahun 752 sebelum Masehi. Dalam puisinya permaisuri Koken menceritakan adanya warna yang berbeda pada daun tanaman pada suatu musim dingin di sebuah desa. Warna pada daun tersebut menguning dan diibaratkan seperti embun yang membeku. 

Perhaps it does frost 
In this village morn by morn 
For the plant I saw 
In the field of summertime 
Has already turned yellow 

Tanaman tersebut kemudian diidentifikasi sebagai jenis rerumputan yaitu Eupatorium lindleyanum. Jenis rumput tersebut kini diketahui rentan terhadap Tobacco leaf curl virus penyebab penyakit menguning. 

Broken-coloured Tulip

Bukti lain penemuan penyakit virus tanaman untuk pertama kalinya yaitu berupa sebuah lukisan bunga tulip di dalam sebuah vas. Lukisan ini berjudul “Still life with flowers in a wan-Li vase” yang dibuat oleh seorang bernama Ambrosius Bosschaert pada tahun 1619. Di dalam lukisan tersebut digambarkan bunga tulip yang sedang mekar dan memiliki lebih dari satu warna dalam satu helai kelopak bunga, membentuk pola bergaris vertikal, tidak seperti bunga tulip pada umumnya. Kemudian gambar dan lukisan bunga tulip seperti ini menjadi sangat sering ditemukan hingga tahun 1660. 

Bunga tulip diintroduksi dari Turki (negara asal bunga tulip) ke Eropa oleh seorang ahli botani Belanda bernama Carolus Clusius pada tahun 1576. Selama periode itu bunga tulip dengan pola bergaris menjadi varietas spesial dan sangat diminati hingga menyebabkan inflasi, bahkan menjadi fenomena “Tulipomania”. Pada saat itu belum diketahui bahwa bunga tulip dengan pola bergaris seperti itu sebenarnya terserang penyakit. Umbi bunga yang sakit tersebut terus diperbanyak dan sama saja dengan memperbanyak serta menyebarluaskan penyakit di dalamnya. 

Varietas yang paling diminati pada saat itu adalah tulip Semper Augustus dengan pola bergaris. Bayangkan sobat, harga satu umbi bunga tulip dapat mencapai 1000 florin Belanda pada tahun 1623. (Perlu sobat ketahui, pada masa sekarang 1000 florin senilai dengan U.S. $300.000). Dan harga umbi terus melambung hingga mencapai 6000 florin pada tahun 1635. Bahkan satu umbi bunga varietas Vicerory dapat ditukar dengan berbagai barang kebutuhan masyarakat yang bernilai tinggi antara lain: 
4 ton gandum (448 florin) 
8 ton gandum hitam (558 florin) 
4 ekor lembu (480 florin) 
8 ekor babi (240 florin) 
12 ekor domba (120 florin) 
2 botol anggur (70 florin) 
4 barel bir (3 florin) 
2 barel mentega (192 florin) 
1000 lbs keju (120 florin) 
1 ranjang tempat tidur lengkap dengan aksesorisnya (100 florin) 
1 gelas perak (60 florin) 

Pada tahun 1636 terjadi banyak spekulasi bagaikan masa depan berada pada umbi bunga tulip. Nilai umbi terus melambung hingga pada awal tahun 1637 satu umbi bunga tulip mencapai harga 10.000 florin. Namun beberapa minggu kemudian gelembung harga ini bagai meletus sehingga menyebabkan banyak orang jatuh bangkrut. 

Sebelum tahun 1920an akhirnya diketahui bahwa bunga tulip dengan pola bergaris tersebut merupakan bunga yang terinfeksi virus. Virus yang ditemukan menyebabkan gejala warna bergaris adalah Tulip breaking virus yang berasal dari kelompok Potyvirus dan ditularkan oleh kutudaun.

0 Response to "Bukti Pertama Kali Ditemukannya Virus pada Tanaman"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI