Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Kudis Tidak Hanya Menyerang Manusia, Tapi Juga Buah Apel

Kudis Apel - Setelah musim hujan, banyak buah apel yang tidak mulus seperti sakit kudis dan tidak berbentuk bulat seperti umumnya, beberapa buahnya jatuh ke tanah, dan pohonnya hampir tumbang. Inilah saatnya kita mulai belajar tentang penyakit tanaman. apa yang salah dengan pohon ini? Dan bagaimana kita mencegah penyakit ini pada musim berikutnya? 


Gejala Penyakit 

Penyakit kudis apel disebabkan oleh cendawan Venturia inaequalis yang merupakan kelompok Ascomycetes. Gejala awal penyakit antara lain terdapat lesio berwarna hijau keunguan pada daun dan bunga. Kemudian terbentuk kudis yang semakin membesar pada buah apel. Ketika penyakit semakin parah terjadi perubahan bentuk daun dan buah sehingga nilai jualnya jatuh dan buah tidak laku di pasaran. 

Kudis apel hanya mengganggu bagian tanaman yang terdapat di atas tanah. Gejala terutama terdapat pada daun, bunga, dan buah. bercak berkembang pada daun hingga daun menjadi berubah bentuk. Lesio pada daun dan buah umumnya tampak melepuh dan bersisik dengan batas tepi antara jaringan daun yang sehat dan sakit terlihat jelas. Beberapa buah terinfeksi rusak hingga jatuh dari rantingnya sebelum buah matang. Penyakit ini telah diteliti pada semua tanaman rentan di suatu wilayah. Beberapa kultivar apel tahan terhadap kudis, dan pada kultivar lain dapat menjadi inang dari penyakit ini. 

Tanda penyakit 

Venturia inaequalis merupakan cendawan penyebab penyakit kudis apel. Cendawan ini menghasilkan spora dan membentuk lesio berwarna hijau keunguan pada daun dan buah yang baru tumbuh. Tubuh buah seksual cendawan dihasilkan saat daun gugur pada awal musim semi. Struktur tubuh buah seksual ini sangat kecil namun dapat diteliti dengan menggunakan bantuan mikroskop. 

Siklus penyakit 

Cendawan dapat hidup sepanjang musim dingin pada buah apel yang jatuh ke tanah. Pada musim semi, tubuh buah seksual (pseudothecia) menghasilkan askospora (bentuk inokulum primer). Askopsora ini yang akan menyebar melalui udara ke dedaunan. Konidia yang merupakan spora aseksual (bentuk inokulum sekunder) dihasilkan pada lesio daun dan disebarkan oleh air ke daun lain dan buah yang baru tumbuh. Infeksi terjadi terutama pada saat cuaca dingin dan kelembaban tinggi, namun infeksi akan terus berlanjut sepanjang musim selama kondisi lingkungan lembab. Penyakit kudis apel memiliki siklus penyakit polisiklik. 

Faktor lingkungan 

Spora cendawan yang menyebabkan infeksi awal dihasilkan dan dilepaskan saat musim semi yaitu waktu diantara tangkai bunga jatuh ke tanah. Suhu optimal untuk infeksi berkisar 15-22 C atau 60-72 F. Spora mampu berkecambah dan melakukan infeksi awal saat daun, bunga, buah dalam keadaan basah selama sekurang-kurangnya 9 jam. Penyakit ini akan menjadi lebih parah pada tahun dimana ujan terus-menerus di musim semi. Kudis apel dapat diamati pada saat cuaca panas dan kering. 

Pengendalian 

Terdapat beberapa jenis apel yang tahan terhadap penyakit ini. Perlakuan fungisida cukup berperan dalam pengendalian penyakit kudis apel. Destruksi daun gugur - yang menjadi inang patogen sepanjang musim dan menghasilkan inokulum primer – dapat efektif mengurangi penyakit. Saat ini tengah dilakukan penelitian mengenai ‘Bagaimana metode ini dapat dilakukan secara ekonomis’. Penyakit kudis apel menjadi penyakit penting secara ekonomi di banyak wilayah.

0 Response to "Kudis Tidak Hanya Menyerang Manusia, Tapi Juga Buah Apel"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI