Pagi Hari Bersamanya – Hai sobat, izin share cerita pagi ini ya, hehe… Pagi ini saya berjalan-jalan mengelilingi kampus dengannya menikmati udara pagi yang segar . Yah dia ngebet banget mau lari pagi biar seger sekaligus menurunkan beberapa kilogram berat tubuhnya. Jujur saja, saya tidak pernah mempermasalahkan fisiknya, karena saya menyayanginya dari apa adanya dia.
Bagai pribahasa, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Pagi ini pun kami melakukan hal yang sama. Sembari olahraga, kami berjalan menuju gerbang belakang kampus UNS untuk mencari sayuran segar. Rencananya sih dia mau masak menu spesial buat saya (baca : Ge’er). Kemudian kami sarapan di depan gerbang belakang kampus pas. Lokasinya cukup strategis dan nyaman. Mobil yang dimodifikasi menjadi tempat makanan dijual pun cukup unik. Kami pun memesan bubur lemu gudeg. Heheh, kalian tahu apa itu bubur lemu??
Jujur saya pun baru pertama kali ini tahu bubur lemu dan mencicipinya. Rasanya benar- benar enak dan tradisional. Bubur lemu berisi krecek, gudeg, telur bacem, sambel tumpang, daun singkong dan bubur. So, kalo kalian main ke kampus pagi-pagi cobain tuh. Dijamin pasti ketagihan karena harganya pun cukup murah. Pas banget dengan kantong dan perut mahasiswa.
Sepulang dari jalan pagi, saya bersantai di balkon kosan menikmati hangatnya mentari pagi sambil mengeringkan keringat. Saat memandangi pohon angsana di seberang jalan, tiba-tiba saja muncul kata-kata di kepala. Segera saya tulis menjadi kalimat-kalimat unik. Setelah dirangkai-rangkai jadilah sebuah puisi untuknya. Menulis memang sangat menyenangkan sobat. Kalian bisa menyalurkan dan mencurahkan segala yang ada di dalam otak dan hati ke dalam sebuah tulisan. Tulisan yang akan kalian nikmati kenangannya kapan saja. Bahkan menjadi rangkaian cerita kehidupan untuk anak cucu kita.
Uups berat banget ye,, intinya saat kalian ada ide-ide yang baik, maka tulislah dengan segera. Setidaknya kita telah mamacu otak kita untuk terus menghasilkan sebuah pemikiran baru. Untuk kamu, seseorang yang sangat ku sayangi, semoga puisinya gak malu-maluin ya buat dibaca, hehe…
Puisi Spesial untuk Orang Spesial
Jatuhnya bunga angsana, berguguran indah di permukaan tanah
Bagai permadani alam yang terajut lembut
Bunga-bunga kuningnya menghiasi lantai kampus dengan cerah
Seindah dan selembut hatimu
Angsana, pohon berkayu kokoh namun mempunyai bunga yang cantik
Seperti dirimu, kekasih hatiku
Kekasih yang Allah ciptakan untuk kebahagiaan dunia akhirat
Engkau memiliki pribadi yang kuat dan hati yang cantik
Yah, cantik sayang…
Kecantikan hatimu terpancar pada parasmu
Kelembutan sikapmu tercipta dari tutur bahasamu
Semua terangkai menjadi satu pada pribadimu
Pribadi yang membuat aku jatuh cinta
Pohon angsana berfungsi sebagai tanaman pelindung dan memberi unsur hara ke tanah dari serasahnya
Hal yang sama saat kau hadir di hidupku
Hadir sebagai pelindung hati dan memberi unsur-unsur kehidupan di duniaku
Seorang wanita yang menjadi sumber inspirasi semangat dan jiwa bagiku
Sayang,, teruslah seperti bunga angsana
Walau hanya mekar satu hari lalu berguguran
Ia tetap memberi manfaat dan keindahan bagi sekitarnya
Keindahan yang selalu kau berikan setiap saat
Bagai pribahasa, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Pagi ini pun kami melakukan hal yang sama. Sembari olahraga, kami berjalan menuju gerbang belakang kampus UNS untuk mencari sayuran segar. Rencananya sih dia mau masak menu spesial buat saya (baca : Ge’er). Kemudian kami sarapan di depan gerbang belakang kampus pas. Lokasinya cukup strategis dan nyaman. Mobil yang dimodifikasi menjadi tempat makanan dijual pun cukup unik. Kami pun memesan bubur lemu gudeg. Heheh, kalian tahu apa itu bubur lemu??
Jujur saya pun baru pertama kali ini tahu bubur lemu dan mencicipinya. Rasanya benar- benar enak dan tradisional. Bubur lemu berisi krecek, gudeg, telur bacem, sambel tumpang, daun singkong dan bubur. So, kalo kalian main ke kampus pagi-pagi cobain tuh. Dijamin pasti ketagihan karena harganya pun cukup murah. Pas banget dengan kantong dan perut mahasiswa.
Sepulang dari jalan pagi, saya bersantai di balkon kosan menikmati hangatnya mentari pagi sambil mengeringkan keringat. Saat memandangi pohon angsana di seberang jalan, tiba-tiba saja muncul kata-kata di kepala. Segera saya tulis menjadi kalimat-kalimat unik. Setelah dirangkai-rangkai jadilah sebuah puisi untuknya. Menulis memang sangat menyenangkan sobat. Kalian bisa menyalurkan dan mencurahkan segala yang ada di dalam otak dan hati ke dalam sebuah tulisan. Tulisan yang akan kalian nikmati kenangannya kapan saja. Bahkan menjadi rangkaian cerita kehidupan untuk anak cucu kita.
Uups berat banget ye,, intinya saat kalian ada ide-ide yang baik, maka tulislah dengan segera. Setidaknya kita telah mamacu otak kita untuk terus menghasilkan sebuah pemikiran baru. Untuk kamu, seseorang yang sangat ku sayangi, semoga puisinya gak malu-maluin ya buat dibaca, hehe…
Puisi Spesial untuk Orang Spesial
Jatuhnya bunga angsana, berguguran indah di permukaan tanah
Bagai permadani alam yang terajut lembut
Bunga-bunga kuningnya menghiasi lantai kampus dengan cerah
Seindah dan selembut hatimu
Angsana, pohon berkayu kokoh namun mempunyai bunga yang cantik
Seperti dirimu, kekasih hatiku
Kekasih yang Allah ciptakan untuk kebahagiaan dunia akhirat
Engkau memiliki pribadi yang kuat dan hati yang cantik
Yah, cantik sayang…
Kecantikan hatimu terpancar pada parasmu
Kelembutan sikapmu tercipta dari tutur bahasamu
Semua terangkai menjadi satu pada pribadimu
Pribadi yang membuat aku jatuh cinta
Pohon angsana berfungsi sebagai tanaman pelindung dan memberi unsur hara ke tanah dari serasahnya
Hal yang sama saat kau hadir di hidupku
Hadir sebagai pelindung hati dan memberi unsur-unsur kehidupan di duniaku
Seorang wanita yang menjadi sumber inspirasi semangat dan jiwa bagiku
Sayang,, teruslah seperti bunga angsana
Walau hanya mekar satu hari lalu berguguran
Ia tetap memberi manfaat dan keindahan bagi sekitarnya
Keindahan yang selalu kau berikan setiap saat
0 Response to "Indahnya Bunga Angsana, Seindah Dirimu"
Posting Komentar