Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Bagaimana Benih Tanaman Dikatakan Bermutu dan Bagaimana Cara Pengujiannya?

Benih bermutu - Penggunaan benih bermutu sangat menentukan produktivitas, kualitas hasil serta ketahanan terhadap hama dan penyakit. Kesalahan dalam memilih dan menggunakan bahan tanam (benih) akan mengakibatkan kerugian dalam jangka panjang. Wirawan (1998) menyatakan benih yang bermutu menjanjikan produksi yang baik dan bermutu pula, jika diikuti dengan perlakuan agronomi yang baik dan input teknologi yang berimbang. Sebaliknya, bila benih yang digunakan tidak bermutu maka produksinya tidak akan menjanjikan atau tidak lebih baik dari penggunaan benih bermutu. Penggunaan benih bermutu diharapkan mampu mengurangi berbagai faktor resiko kegagalan panen (BBP2MB-TPH 2010). 


Penggunaan benih yang bermutu diharapkan akan meningkatkan produktivitas per satuan luas, dan dapat mengurangi serangan hama dan penyakit. Benih yang bermutu berarti mencerminkan karakteristik varietas yang diwakilinya sesuai deskripsi, hidup dan dapat tumbuh apabila ditanam, sehat agar tidak menyebarkan penyakit tebawa benih atau seed borne desease dan bersih terutama dari biji gulma, benih tidak menjadi sumber investasi gulma. Oleh karena pemilihan mutu benih yang akan digunakan merupakan hal yang sangat penting, sehingga tidak menyebabkan kerugian, baik waktu, tenaga, dan biaya akibat penggunaan benih tidak bermutu (Humandini 2011). 

Aspek-Aspek yang Menentukan Mutu Benih 

Mutu benih dilihat dari empat aspek, yaitu mutu fisik, mutu genetik, mutu fisiologis, dan mutu patologis. Mutu patologis berhubungan dengan infeksi penyakit terbawa benih (seedborne). Dalam hal ini ketersediaan benih bermutu menjadi faktor penentu produktivitas komoditas pertanian (Ilyas 2007). 

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui mutu dan kualitas benih. Pengujian mutu benih merupakan salah satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui mutu dan kualitas benih. Informasi tersebut akan bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih. 

Pengujian laboratorium berperan besar dalam menyajikan data hasil uji yang akurat, dan tepat secara ilmiah. Pengujian laboratorium dilakukan untuk mengetahui mutu fisik, fisiologi dan genetik benih. Untuk memperoleh hasil uiji yang dapat dipertanggungjawabkan, maka metode yang digunakan sebaiknya merupakan metode standar yang dipublikasikan secara nasional, regional maupun internasional. 

Internasional Seed Testing Association (ISTA) Rule merupakan acuan yang memuat metode pengujian benih yang telah teruji validasinya dan diterima secara Internasional di dunia perdagangan benih (BBP2MB-TPH 2010). Benih digolongkan ke dalam kelompok sehat apabila memiliki bentuk yang utuh dan sempurna, serta tidak menunjukkan adanya gejala terinfeksi patogen. 

Benih Murni 

Menurut Priandoko (2011), yang termasuk dalam kategori benih murni adalah meliputi semua varietas dan setiap spesies yang diakui sebagaimana yang dinyatakan oleh pengirim atau penguji di laboratorium, dan biji yang masih utuh meskipun berukuran lebih kecil dari ukuran normal, belum terbentuk sempurna, keriput, terkena penyakit atau telah tumbuh. Selain itu benih yang patah atau rusak masih tergolong sebagai benih murni asalkan berukuran lebih besar dari setengah ukuran sebenarnya. Analisis kemurnian hanya mencari seberapa banyak persentase benih dalam beberapa kriteria seperti tersebut di atas dalam suatu contoh benih, sedangkan kemampuan benih untuk tumbuh dan berkembang tidak termasuk dalam materi yang diuji. 

Pengujian Mutu Benih 

Menurut Humandini (2011), pengujian mutu benih merupakan salah satu bagian yang sangat penting dari suatu proses produksi benih di samping pemeriksaan lapangan, penanganan hasil produksi dan pelabelan. Laboratorium berperan besar dalam menyajikan data hasil uji yang tepat, akurat dan tak terbantahkan baik secara ilmiah maupun hukum, dimana data tersebut harus memenuhi persyaratan : 
1. Obyektif, data yang dihasilkan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya 
2. Representatif, data mewakili lot benih
3. Teliti dan tepat data terjamin kebenarannya
4. Tepat waktu sesuai dengan kebutuhan pada sat tertentu
5. Releven, menunjang persoalan yang dihadapi

Humandini (2011) menambahkan adapun faktor yang menentukan kebenaran dan kehandalan pengujian yang dilakukan laboratorium, yaitu personal yang kompeten, kondisi akomodasi dan lingkungan, metode pengujian dan validasi metode, peralatan yang terkalibrasi dan terawat, ketetelusuran pengujuran, tata cara pengambilan contoh yang benar, penanganan terhadap contoh yang akan diuji, jaminan mutu hasil pengujian, dan laporan hasil uji.

0 Response to "Bagaimana Benih Tanaman Dikatakan Bermutu dan Bagaimana Cara Pengujiannya?"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI