Kadar Air dalam Benih Tanaman - Kadar air benih selama penyimpanan merupakan faktor yang paling mempengaruhi masa hidup benih, maka benih yang sudah masak dan cukup kering penting untuk segera dipanen, atau benihnya masih berkadar air tinggi yang juga harus segera dipanen.
Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih berkecambah sebelum ditanam. Terlebih lagi dalam penyimpanan menyebabkan naiknya aktivitas pernafasan yang dapat menyebbakan habisnya bahan cadangan makanan dalam benih. Selain itu merangsang perkembangan cendawan patogen di dalam tempat penyimpanan. Namun perlu diingat bahwa kadar air yang terlalu rendah juga akan menyebabkan kerusakan pada embrio (Priandoko 2011).
Kadar air benih akan mengalami keseimbangan dengan kelembaban nisbi udara di sekelilingnya. Bila kelembaban nisbi udara meningkat, maka kadar air benih juga meningkat dan derajat kenaikannya akan semakin besar, jika wadah benih tidak kedap terhadap udara luar (Justice dan Bass 1979). Meningkatnya kadar air benih akan meningkatkan laju respirasi benih dan aktivitas mikroorganisme, sehingga kemunduran benih akan berlangsung semakin cepat (Ismail 1985).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Umur Benih
Terdapat faktor eksternal yang cukup penting dan berpengaruh pada panjang pendeknya umur benih, yaitu suhu dan kelembaban relatif lingkungan di mana benih disimpan dan kedua faktor ini saling bergantung. Benih bersifat higroskopis yaitu benih secara otomatis akan menyeimbangkan kadar kelembabannya dengan lingkungan tempat penyimpanannya, sehingga jika benih disimpan dalam suatu tempat dengan kondisi kelembaban yang relatif tinggi akan menyerap kandungan air dari lingkungan sekitarnya dan menyebabkan kadar air benih juga menjadi tinggi (Priandoko 2011).
Pengaruh Penyimpanan terhadap Kadar Air Benih
Kualitas benih yang disimpan dengan kadar air yang relatif tinggi akan lebih cepat mengalami penurunan dibandingkan benih yang berkadar air rendah. Ada sebuah rumusan mengenai hal ini, yaitu untuk setiap penurunan kelembaban sebanyak 1% atau pengurangan suhu sebanyak 5C, lama simpan benih akan meningkat dua kali lipat.
Pengujian kadar kelembaban benih di laboratorium pengujian benih akan dapat mengindikasikan apakah perlu dilakukan proses pengeringan benih lebih lanjut sebelum disimpan, atau dapat juga mengindikasikan bahwa kadar kelembaban benih tersebut sudah sesuai dengan pesyaratan (Priandoko 2011).
Kondisi penyimpanan yang baik adalah kondisi penyimpanan yang mampu mempertahankan mutu benih seperti saat sebelum simpan sepanjang mungkin selama periode simpan. Daya simpan benih dipengaruhi oleh sifat genetik benih, mutu benih awal simpan dan kondisi ruang simpan. Oleh karena itu, hanya benih yang bermutu tinggi yang layak untuk disimpan. Sedangkan kondisi ruang yang secara nyata berpengaruh terhadap daya simpan benih adalah suhu dan kelembaban ruang simpan (Wahyuni 2005).
Mengapa Benih Tidak Dapat Berkecambah?
Menurut Balai Pengawas (2012), benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian digolongkan menjadi benih segar tidak tumbuh, yaitu benih yang gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat serta mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang, tetapi tidak ada pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Jika waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh normal.
Benih lain yang termasuk ke dalam benih tidak berkecambah adalah benih keras dan benih mati. Benih keras adalah benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika dibandingkan dengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air.
Benih mati adalah benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang menyerang benih, yang disebabkan karena pada saat kultur teknis di lapangan tanaman yang menjadi induk telah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensi membawa penyakit dari induknya (Balai Pengawas 2012).
http://fauziaherbal.com/obat-herbal-radang-sendi-lutut/
BalasHapus