Pencemaran Logam Berat - Pencemaran oleh logam berat adalah masalah disetiap negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia, dimana pencemaran logam berat dapat mempengaruhi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan. Pencemaran logam berat membahaya-kan lingkungan pertanian baik tanah maupun tanaman. Pencemaran tanah oleh logam berat dapat berasal dari penggunaan pupuk, aplikasi pestisida dan mungkin dari air irigasi (Hakim et al., 1986).
Logam berat merupakan senyawa kimia yang sangat berpotensi menimbulkan masalah pencemaran tanah yang berkaitan erat dengan kesehatan manusia. Menurut Vouk (1986 dalam Wahyudi, 2011) terdapat sebanyak 80 jenis dari sejumlah 109 unsur kimia yang telah teridentifikasi di muka bumi ini yang termasuk ke dalam jenis logam berat. Salah satunya adalah Cu.
Hal yang mempengaruhi ketersediaan Cu
Cu dapat berperan sebagai unsur hara mikro dan juga sebagai logam berat. Menurut Tanindo (2009), tingkat ketersediaan unsur hara mikro (Cu) bagi tanaman sangat tergantung pada pH tanah, proses oksidasi-reduksi, adanya unsur yang berlebihan dan bahan organik tanah. Pada tanah yang ber-pH rendah atau bersifat masam, beberapa unsur mikro lebih banyak tersedia terutama dalam bentuk kation diantaranya Fe, Mn, Zn dan Cu.
Bila pH tanah naik maka bentuk ion dari kation tersebut berubah menjadi hidroksida/oksida yang tidak tersedia bagi tanaman. Ketersediaan unsur Cu dalam tanah sekitar 0,1 – 4 ppm sedangkan kebutuhan normal tanaman 5-20 ppm. Menurut Mengel and Kirkby (2001) Cu sebagai logam berat bila ketersediaannya dalam tanah lebih besar dari pada 100 ppm, sedangkan pada tanaman lebih besar dari pada 20 ppm.
Cu, Unsur Hara Mikro yang Penting
Unsur cuprum (Cu) diserap oleh akar tanaman dalam bentuk Cu++. Cuprum merupakan unsur hara mikro esensial yang memiliki peranan penting bagi tanaman yaitu berfungsi sebagai aktivator berbagai enzim, yang meliputi tyrosinase, lactase, oksidase asam askorbat, photosynthetic electron transport, dan secara tidak langsung berperan di dalam pembentukan nodul dalam tanaman legume (Leiwakabessy et al., 2003).
Umumnya tanah jarang sekali yang kekurangan Cu, akan tetapi apabila terjadi kekurangan Cu, maka pengaruhnya terhadap daun yang dalam hal ini daun menjadi bercoreng-coreng (belang), ujung daun memutih, keadaan demikian lazim disebut penyakit reklamasi (reclamation desease). Jika kekurangan Cu berkelanjutan, tanaman akan menjadi layu dan akhirnya mati.
Cuprum (Cu) mempunyai peranan penting dalam pembentukan zat hijau daun (khlorofil) didalam tanaman dan sebagai katalis untuk beberapa reaksi yang terjadi didalam tanaman, walaupun umumnya bukan merupakan bagian dari hasil reaksi tersebut. Dalam tubuh tanaman, Cu membentuk Cu(OH)2 yang dapat berfungsi sebagai basa kuat untuk mematikan penyakit yang masuk ke dalam tubuh tanaman.
Membentuk senyawa (Cu(NH3)4)++ untuk mencegah terlalu banyaknya NH3 yang tertimbun di dalam tubuh tanaman karena NH3 yang berlebihan dalam tubuh tanaman akan bersifat racun (Hartono, 2011). Fungsi lainnya yaitu berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin (Klinik Tani Organik, 2012).
The History of the Casino - One of the Most Popular Casinos
BalasHapusA relative wooricasinos.info newcomer to the world of online 1xbet korean gambling, Wynn Las Vegas opened its https://septcasino.com/review/merit-casino/ doors to a new casinosites.one audience of over 600,000 in 2017. This was novcasino the first casino