TAKSONOMI DAN SEJARAH FILOGENETIK CHOANEPHORA - Genus Choanephora termasuk dalam kelompok Zygomycetes, memiliki miselia yang menghasilkan spora non motil dalam sporangia. Spora istirahatnya berupa zigospora berdinding tebal yang dihasilkan oleh kesatuan dari dua gamet yang memiliki bentuk sama. Zygomycetes merupakan cendawan terestrial, dengan spora yang dapat mengapung di udara. Kelompok ini bersifat saprofit atau parasit lemah pada tanaman dan produk tanaman, yang menyebabkan busuk lunak (Benny, 2005).
Menurut National Center for Biotechnology Information (2011), taksonomi genus Choanephora adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Class : Mucoromycotina
Ordo : Mucorales
Family : Choanephoraceae
Genus : Choanephora
Ordo Mucorales merupakan mikoparasit, dengan miselium yang bercabang, koenositik ketika muda, dan kadang bersepta. Reproduksi aseksual dengan sporangia yang berkolumela atau tidak, memiliki sporangiola atau merosporangia atau kadang dengan klamidospora, arthrospora atau blastospora. Sporangiospora bersel satu, hyalin, berwarna atau tidak, halus atau kasar. Choanephoraceae merupakan sinonim dari Gilbertellaceae, yang memiliki anomaly Mucoraceae, karena membentuk sporangia dan sporangiospora seperti Choanephoraceae, kecuali zigospora tipe Mucor, yang berdinding zigosporangial kasar seperti banyak anggota Mucorales (Benny, 2005).
Genus Choanephora banyak menyebabkan busuk buah dan dikenal sebagai busuk basah dan busuk bunga Choanephora. Penyakit ini menjadi masalah penting terutama pada musim panas, selama cuaca lembab yang berlangsung terus-menerus, ketika cendawan ini menyerang bunga dan buah (Zitter, 1996). Genus ini memiliki spesies Choanephora cucurbitarum dan C. infundibulifera.
Spesies Choanephora cucurbitarum (Berkeley & Ravenael) Thaxter 1903 memiliki arti penting karena menyebabkan banyak kerugian pada berbagai tanaman, dan memiliki sinonim antara lain :
· Choanephora americana,
· C. heterospora
· C. infundibulifera f. cucurbitarum
· C. mandshurica
· C. simsonii
· Cunninghamella mandshurica
· Mucor cucurbitarum
· M. curtus
· Rhopalomyces cucurbitarum
· R. elegans var. cucurbitarum
Spesies penting yang lain yaitu lain yaitu Choanephora infundibulifera (Currey) Sacc. 1891, menyebabkan hawar daun Choanephora, yang memiliki sinonim antara lain :
· C. conjuncta
· C. cunninghamiana
· C. infundibulifera f. infundibulifera
· Cunninghamiana infundibulifera
· Mucor beaumontii
KISARAN INANG DAN TIPE GEJALA CHOANEPHORA
Beberapa fungi yang termasuk dalam Zygomycetes telah diketahui mampu menginfeksi berbagai tanaman, khususnya produk tanaman. Genus Choanephora, anggota Zygomycetes, diketahui membuat bagian bunga dari banyak tanaman menjadi layu setelah fertilisasi dan menyerang buah, menyebabkan busuk buah. Berbagai penyakit tanaman disebabkan oleh fungi Zygomycetes, yaitu Choanephora cucurbitarum, seperti hawar bunga pada Petunia, busuk polong pada tanaman kacang panjang, busuk bunga pada bunga kapas (Kwon and Jee, 2005). Choanephora cucurbitarum juga menyebabkan kerusakan pada semua tahap pertumbuhan tanaman cabai. Kerugian juga dilaporkan pada Chenopodium ambrosioides di Rajasthan, terong (Solanum melongena) di Mecrut, dan kacang guar (Cyamopsis tetragonoloba) di Jodhpur (Blazquez, 1986). Choanephora cucurbitarum juga diteliti pada bunga ketimun, okra, sayuran marrow, dan labu. Penyakit ini dilaporkan terdapat di Amerika Utara, Mesir, dan India (Zitter, 1996).
Beberapa fungi yang termasuk dalam Zygomycetes telah diketahui mampu menginfeksi berbagai tanaman, khususnya produk tanaman. Genus Choanephora, anggota Zygomycetes, diketahui membuat bagian bunga dari banyak tanaman menjadi layu setelah fertilisasi dan menyerang buah, menyebabkan busuk buah. Berbagai penyakit tanaman disebabkan oleh fungi Zygomycetes, yaitu Choanephora cucurbitarum, seperti hawar bunga pada Petunia, busuk polong pada tanaman kacang panjang, busuk bunga pada bunga kapas (Kwon and Jee, 2005). Choanephora cucurbitarum juga menyebabkan kerusakan pada semua tahap pertumbuhan tanaman cabai. Kerugian juga dilaporkan pada Chenopodium ambrosioides di Rajasthan, terong (Solanum melongena) di Mecrut, dan kacang guar (Cyamopsis tetragonoloba) di Jodhpur (Blazquez, 1986). Choanephora cucurbitarum juga diteliti pada bunga ketimun, okra, sayuran marrow, dan labu. Penyakit ini dilaporkan terdapat di Amerika Utara, Mesir, dan India (Zitter, 1996).
Busuk basah Choanephora pada tanaman cabai muda menunjukkan gejala yang sama seperti serangan damping off oleh Phytium, namun penyakit mulai tampak ketika tanaman masih berukuran lebih kecil, yaitu berukuran tinggi 20 cm dan sekitar 8-10 hari sebelum berbunga. Penyakit ini tidak lagi aktif setelah lebih dari 15 hari (Blazquez, 1986).
Hawar bunga tanaman kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) yang mengurangi jumlah polong, telah dilaporkan di Sarawak, Papua Nugini, dan Sri Lanka. Organisme penyebab yang bertanggung jawab terhadap penyakit hawar bunga ini yaitu Choanephora cucurbitarum (Gunasekera and Shanthichandra, 1990).
Baca juga Deteksi dan Identifikasi Choanephora
Kak, tinjauan pustakanya kalau boleh dicantumkan kak
BalasHapus