Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Deteksi dan Identifikasi Choanephora

Identifikasi Gejala - Tipe gejala busuk buah dimulai dengan lesio basah dan berwarna hijau tua. Setelah terinfeksi penyakit, jaringan membusuk dengan cepat pada kondisi lingkungan yang mendukung. Patogen mempenetrasi terutama melalui luka pada buah, lalu membusuk dengan cepat.


Buah yang terinfeksi paling parah menunjukkan jaringan bagian dalam yang parah. Pada kacang-kacangan, polong yang terinfeksi tidak dapat menghasilkan benih yang fertil. Biasanya miselia berwarna keputihan dan sporangiola memiliki spora tunggal yang dihasilkan pada lesio.

Penyakit menjadi parah di bawah temperatur tinggi dan kondisi lembab yang mendukung perkembangan penyakit. Permukaan buah ditutupi oleh hifa fungi dan sporangia serta sporangiospora yang sangat banyak. Gejala sama dengan busuk buah yang disebabkan oleh Rhizopus spp. atau Mucor spp. (Kwon and Jee, 2005; Kwon et al., 2001). 

Uji Postulat Koch

Isolasi patogen Choanephora cucurbitarum dilakukan dengan memotong buah terinfeksi menjadi bagian-bagian kecil berukuran 5x5 mm dibersihkan dengan larutan NaOCl 1% selama 1 menit, dan ditempatkan dalam petri berisi media Water Agar (WA), dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 240C. Cendawan yang tumbuh keluar dari jaringan dipindah ke media Potato Dextrose Agar (PDA). Morfologi patogen diamati pada media PDA setelah diinkubasi selama 4 hari setelah diinokulasi pada suhu 300C (Kwon and Jee, 2005). 

Suspensi konidia dari isolat Choanephora cucurbitarum disiapkan sejak 4 hari setelah dikultur pada media PDA. Konsentrasi konidia ditentukan hingga 3x105/ml dengan menggunakan haemocytometer dan diinokulasi dengan cara disemprotkan (50 ml/buah) untuk membuat luka pada buah terong yang sakit. Tanaman yang diinokulasi ditempatkan pada tempat lembab dengan kelembaban relatif 100% pada suhu 300C selama 24 jam dan disimpan di dalam rumah kaca. Tipe gejala dari busuk buah muncul pada 8 hari setelah inokulasi pada buah terong. Gejala berkembang pada buah yang diinokulasi. Cendawan diisolasi kembali dari buah terong yang terserang penyakit. Busuk buah pada terong terbukti disebabkan oleh C. cucurbitarum (Kwon and Jee, 2005). 

Identifikasi Molekuler

Saroj et al. (1997) mengidentifikasi patogen yang menyebabkan busuk basah pada tanaman Ashwagandha (Withania somnifera), yang diduga disebakan oleh Choanephora cucurbitarum. Identifikasi dilakukan dengan primer universal ITS-1 dan ITS-4. Sekuen terdiri dari 18s rRNA partial, complete ITS 1, 5.8s rRNA, ITS 2, dan 28s rRNA partial. Hasil identifikasi ini diserahkan pada GenBank NCBI. 

PATOGENESIS CHOANEPHORA

Choanephora menjadi parasit lemah pada tanaman cabai, yang mengkolonisasi jaringan mati atau jaringan sakit, sebelum aktif menyerang jaringan tanaman cabai yang sehat. Infeksi buah terutama terjadi di sekitar kelopak bunga (sepal), dan dimulai pada saat gugurnya petal bunga, yang menghasilkan warna coklat hingga hitam pada jaringan yang busuk. Tangkai bunga, tunas, dan daun merupakan bagian yang kemudian terserang. Buah cabai muda yang terinfeksi dapat gugur, dan cabang tanaman dapat terinfeksi dan mengalami mati pucuk. Penyakit dapat sering muncul dan menjadi lebih parah dimana kerusakan pada buah menjadi jalan masuk bagi cendawan (Cerkauskas, 2004). 

Pada kutivar kembang sepatu lokal tampak kerusakan yang sama dengan kerusakan terparah tampak pada jaringan daun yang lebih muda, petiol, dan batang. Reaksi kultivar kembang sepatu terhadap pathogen tidak terlalu parah dibandingkan dengan tanaman cabai, dimana hanya daun kembang sepatu lokal yang sangat muda yang terinfeksi patogen (Blazquez, 1986). 

Inokulasi bagian lain dari tanaman "Early Cal Wonder" jelas menunjukkan jaringan sukulen muda merupakan bagian yang paling rentan, dan menjelaskan adanya hubungan antara ketahanan tanaman dengan kematangan jaringan. Buah cabai yang muda juga menunjukkan kerentanan. Jaringan yang tua sangat tahan terhadap cendawan, kecuali bagian bunga (Blazquez, 1986). 

Inokulasi pada daun dapat mematikan jaringan dengan cepat, namun patogen tidak selalu menyerang petiol yang terletak di antara batang. Sporangiofor berkembang pada jaringan daun yang mati, dan terdapat sporangia di ujungnya. Patogen tidak menyebar dengan cepat, tetapi menyerang batang secara sporadik (Blazquez, 1986). 





0 Response to "Deteksi dan Identifikasi Choanephora"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI