Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Proses metabolisme cacing tanah dalam mendekomposisikan bahan organik

Manfaat Cacing Tanah - Keberadaan dan aktivitas cacing tanah yang hidup didalam tanah memberikan keuntungan secara biologi, kimia dan fisik tanah. Keuntungan secara biologi, cacing tanah memainkan peranan penting dalam mengubah bahan organik menjadi humus sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini dicapai melalui aksi cacing tanah membawa bahan organik kebagian bawah tanah didalam liang-liangnya. Di dalam liang-liang cacing tanah akan menghancurkan seresah dan mencernanya kemudian mencampurnya dengan tanah dan bahan-bahan dari saluran pencernaannya. Hasil kotorannya yang berupa cast mengandung kira-kira 40% humus.


Keuntungan secara kimia, bahan organik bersama partikel tanah dicerna oleh cacing tanah menjadi material yang lebih halus. Material ini merupakan hasil sekresi cacing tanah berupa cast sehingga tanaman dapat menyerap unsur hara dengan mudah karena unsur hara yang terkandung sudah dalam bentuk yang tersedia. Mekanisme ini terjadi didalam tembolok (gizzard) selanjutnya dicerna didalam perut dan disekresikan dalam bentuk cast yang disimpan di permukaan tanah. Keuntungan secara fisik, cacing tanah melalui liang-liangnya dapat menciptakan kondisi aerasi dan drainase yang baik. Selain itu, keberadaannya sangat vital dalam biosistem kehidupan yaitu kesehatan tanah.

Peranan Cacing Tanah

Peranan cacing tanah sangat penting dalam proses dekomposisi bahan organik tanah. Cacing tanah mempercepat stabilitas bahan organik dengan bantuan mikroorganisme aerob dan anaerob yang terdapat pada saluran pencernaan cacing tanah. Cacing tanah merubah bahan organik secara alami menjadi bentuk yang halus, menjadi humus dan vermikompos yang merupakan nutrisi penting bagi tumbuhan. Mikroorganisme mendegradasi secara biokimia bahan organik dan cacing tanah memiliki peran mengubah substrat melalui aktivitas secara biologi. 
 
Cacing tanah umumnya memakan serasah daun dan juga materi tumbuhan lainnya yang telah mati, kemudian dicerna dan dikeluarkan berupa kotoran. Kemampuan hewan ini dalam mengonsumsi serasah sebagai makanannya bergantung pada ketersediaan jenis serasah yang disukainya, disamping itu juga ditentukan oleh kandungan karbon dan nitrogen serasah. (Edwards dan Lofty 1977).

Edwards (2004) menemukan bahwa ketika bahan organik dan tanah masuk ke dalam pencernaan tanah kalsium, asam humat, bahan organik dan polisakarida akan melekat satu dengan lainnya dan membentuk kotoran cacing, dimana kotoran cacing tersebut lebih porous dan remah dan mempunyai banyak kelebihan seperti stabilitas terhadap hantaman air sangat kuat, ketersedian hara tinggi, dan kemampuan menahan hara yang tinggi. Bossuyt et al. (2005) juga setuju bahwa karbon terkombinasi dengan agregat tanah yang stabil melalui aktifitas cacing tanah. 
 
Dengan meningkatnya stabilitas agregat, bahan organik yang terkombinasi akan lebih tahan lama di dalam tanah dan tidak didekomposisi dengan mudah. Ditambah lagi saluran/lubang dari cacing penuh dengan kotoran cacing baik. Kotoran-kotoran yang diproduksi terus menerus akan memproduksi pori nonkapiler, selanjutnya memperbaiki ventilasi dan permeabilitas, dan memperbaiki struktur tanah. 

Proses metabolisme cacing tanah terhadap sifat kimia tanah
 
Cacing tanah dan sekresinya kaya akan hara dan dalam bentuk yang tersedia bagi tanaman. Sebagai contoh cairan ekstrak cacing tanah mengandung Mn 1.19 mg kg-1, Zn 3.00 mg kg-1, Ca 1.11 mg kg-1, Cu 0.36 mg kg-1, Mg 35.40 mg kg-1, Fe 7.62 mg kg-1, Na 70.80 mg kg-1, K 328.40 mg kg-1, dan Se 0.20 mg kg-1. Namun jenis dan kandungan hara bervariasi tergantung kondisi lingkungan tempat hidupnya (Li et al. 2005).

Amador et al. (2003) memperhitungkan N organik yang lepas dari cacing tanah yang mati mencapai 21.1-38.6 ton ha-1 setiap tahun. Sebagai tambahan, cacing tanah memotong sisa tanaman menjadi ukuran yang kecil, dan selanjutnya akan didekomposisi oleh protozoa dan mikroba tanah. Sementara itu,ada hubungan yang langsung dan tidak langsung antara cacing tanah dan mikroba dalam siklus N dan P di dalam tanah melalui perannya dalam mengubah jumlah, jenis dan struktur mikroba dan meningkatkan pelepasan hasil metabolismenya.

Menurut Parmelee et al. (1990), cacing tanah juga berperan dalam menurunkan rasio C/N bahan organik, dan mengubah nitrogen tidak tersedia menjadi nitrogen tersedia setelah dikeluarkan berupa kotoran (kascing). Terdapat interaksi antara pemberian bahan organikdan cacing tanah terhadap status hara tanah terutama N dan K, dan pemberian inokulan cacing tanah juga berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan P tersedia pada tanah Ultisols (Anwar 2007). Selain itu cacing tanah meningkatkan dengan nyata kelimpahan total bakteri dan Rhyzopus pada tanahsteril (Anwar 2005).


0 Response to "Proses metabolisme cacing tanah dalam mendekomposisikan bahan organik"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI