Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

PEMADATAN TANAH AKIBAT PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Pemadatan Tanah Akibat Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian - Mekanisasi pertanian dengan menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak sudah berlangsung hingga saat ini. Kegiatan pengolahan tanah merupakan kegiatan budidaya yang paling banyak memakan tenaga sehingga dalam kegiatan ini memerlukan alat bantu berupa alat dan mesin pertanian untuk mempercepat kegiatan tersebut. Pengolahan tanah meliputi primary tillage (pengolahan tanah primer) berupa pembajakan (plowing) dan secondary tillage (pengolahan tanah sekunder) yang merupakan kegiatan setelah pembajakan tanah yang biasanya berupa penggaruan (harrowing). Dalam pengaplikasian mekanisasi pertanian akan menghasilkan hubungan timbal balik antara tanah, dalam hal ini sifat fisik dan mekanik tanah dengan alat dan mesin pertanian. Dalam penggunaan alat dan mesin pertanian, dampak negatifnya adalah pemadatan tanah akibat berat dari alat dan mesin pertanian itu sendiri. 

Baca juga DAMPAK LINTASAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN TERHADAP PEMADATAN TANAH

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lalu lintas dari peralatan mesin di lahan pertanian merupakan salah satu sumber pemadatan tanah. Pengaruh langsung terhadap tanaman yaitu menghambat pertumbuhan tanaman, menghambat penetrasi akar tanaman, membatasi pergerakan air dan udara di dalam tanah sehingga menyebabkan pertumbuhan benih menjadi lambat dan akhirnya mengurangi produksi tanaman. Selain itu, pemadatan juga mengakibatkan bobot isi tanah dan penetrabilitasnya menjadi meningkat, sementara permeabilitas, aerasi dan kapasitas infiltrasinya menurun.

Pemadatan tanah terjadi karena adanya gaya tekan terhadap tanah (ground pressure) dan getaran yang dihasilkan oleh alat dan mesin pertanian. Ground pressure yang dihasilkan oleh alat dan mesin pertanian diukur dari berat alat rata-rata dibagi dengan setiap inci kuadrat luas tanah yang menopang alat tersebut. Semakin kecil luas permukaan tanah yang menopang akan menyebabkan semakin besarnya ground pressure yang dihasilkan dan semakin intensif proses pemadatan tanah yang terjadi. Tingkat kepadatan tanah akan berkorelasi negatif dengan pertumbuhan tanaman. 
Pemadatan tanah akan mengganggu dan sangat berbahaya bagi pertumbuhan tanaman. Tanah yang terpadatkan akan mengganggu penetrasi akar tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan terhambat. Keadaan seperti ini memerlukan pemecahan yang serius karena sangat merugikan dalam kegiatan pertanian. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu kajian mengenai dampak yang ditimbulkan akibat alat dan mesin pertanian terhadap pemadatan tanah serta usaha untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemadatan Tanah

Pergerakan traktor melewati permukaan tanah akan menghasilkan tekanan ban atau roda traktor yang cenderung memadatkan lapisan atas tanah (topsoil). Tingkat kepadatan tanah yang disebabkan oleh traktor tergantung pada rit yang dilewati traktor, berat traktor, tipe ban atau roda, tekanan ban terhadap tanah, kandungan air tanah, dan kecepatan traktor (Glinski dan Lipiec,1990 dalam Jorge el al., 1992). Efek utama yang dihasilkan oleh tekanan ban traktor terhadap tanah adalah penurunan daya aliran air tanah (hydraulic conductivity), peningkatan kepadatan tanah (bulk density) dan penurunan porositas tanah (Klute dan Jacob, 1949 dalam Jorge at al., 1992) dan perubahan dalam status aerasi tanah, perubahan dalam karakteristik air tanah, dan menghalangi penetrasi akar (Glinski dan Lipiec, 1990 dalam Jorge et al., 1992).

Abbas (1990) menjelaskan, pemadatan tanah tergantung kadar air, jumlah energi pemadatan dan sifat alami tanah. Ada empat faktor yang dapat menyebabkan meningkatnya pemadatan tanah yaitu penggunaan lahan untuk penanaman yang terus menerus, melakukan kegiatan pada lahan yang terlalu dini sementara kelembaban tanah tinggi, penggunaan traktor dan peralatannya yang terlalu berat dan kurangnya penggunaan limbah hewan pada pertanian (Solihin, 1995). Hasil penelitian Lenhard (1986 dalam Matangaran 1992) mengenai tingkat kepadatan tanah akibat intensitas penggunaan alat penyarad traktor beroda karet, menunjukkan bahwa kerapatan limbak tanah menunjukkan nilai maksimum pada intensitas 4 rit. Di atas intensitas 4 rit, ternyata nilai kerapatan limbak tanah menjadi konstan. Menurut Buckman dan Brady (1964 dalam Wilson, 2006) tingkat kepadatan tanah erat kaitannya dengan kerapatan massa tanah (bulk density) dan kerapatan butir tanah (particle density). Semakin tinggi kerapatan massa tanah dan kerapatan butir tanah maka semakin padat tanah tersebut (Hamzah, 1983).

Koshi dan Fryrear (1973) mengadakan penelitian tentang efek dari lintasan traktor, pemberian serasah dan konfigurasi tempat tumbuh benih pada tanah. Kepadatan tanah dilihat pada tiga kedalaman yaitu 0-7.5; 7.5-15; dan 22.5-30 cm pada lintasan traktor baik yang diberi serasah maupun yang tidak diberi serasah. Serasah terdiri dari tiga ukuran yaitu 0.56; 11.2; dan 22.4 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serasah 11.2 ton ha-1 secara signifikan menurunkan kepadatan tanah, meningkatkan daya aliran air tanah, porositas tanah, dan kandungan bahan organik tanah pada lintasan traktor pada kedalaman 15 cm. Peningkatan kandungan bahan organik dan porositas, penurunan kepadatan tanah cenderung memperbaiki hubungan antara tanah-air-tanaman.

Baca juga DAMPAK LINTASAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN TERHADAP PEMADATAN TANAH

0 Response to "PEMADATAN TANAH AKIBAT PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI