Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

DAMPAK LINTASAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN TERHADAP PEMADATAN TANAH

Dampak Lintasan Alat dan Mesin Pertanian terhadap Pemadatan Tanah - Pada penggunaan tanah di bidang pertanian, kepadatan tanah merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan karena mempengaruhi produktivitas tanah. Pemadatan tanah sampai batas tertentu memang diperlukan, misalnya untuk memperbaiki kontak antara benih dan tanah, tetapi jika berlebihan akan berpengaruh buruk terhadap kondisi fisik tanah dan tanaman (Moolenaar, 1990).


Hasil penelitian yang dilakukan oleh Faozi (2002) menyatakan bahwa perlakuan lintasan traktor terhadap tanah memberikan pengaruh pada nilai bulk density, dimana semakin meningkat intensitas lintasan traktor yang diberikan maka nilai bulk density yang dihasilkan juga meningkat. Pada perlakuan tanpa lintasan traktor di kedalaman 0-10cm nilai bulk density nya 1.012 g cc-1, sedang pada perlakuan dengan tiga lintasan traktor di kedalaman yang sama nilai bulk densitynya 1.330 g cc-1, kemudian untuk perlakuan lima lintasan traktor di kedalaman yang sama nilai bulk densitynya naik menjadi 1.403 g cc-1.

Dampak lintasan terhadap pemadatan tanah memperlihatkan hubungan yang nyata, dimana tahanan penetrasi dan nilai bulk density meningkat setelah dilintasi traktor. Tahanan penetrasi paling besar terjadi pada proses pemadatan dengan tiga dan lima kali lintasan, nilai tahanan penetrasi tertinggi pada kedalaman 15 dan 25 cm sebesar 24.2 kg cm2. Secara umum nilai bulk density tanah setelah mendapatkan perlakuan lintasan memperlihatkan nilai yang meningkat sejalan dengan penambahan jumlah lintasan pada tiap kedalaman (Kusuma, 1998). 

Penelitian lain yang dilakukan oleh Damanik (2007) menyimpulkan bahwa perlakuan intensitas lintasan traktor berpengaruh nyata terhadap nilai bulk density. Semakin tinggi tingkat intensitas lintasan traktor pada tanah maka nilai bulk densitynya akan semakin besar. Dalam penelitian Iqbal (2006) disimpulkan pula bahwa perlakuan intensitas lintasan dapat meningkatkan nilai bulk density dan tahanan penetrasi tanah, terutama pada daerah permukaan tanah (0-20 cm). 

Peningkatan nilai bulk density dan tahanan penetrasi tanah setelah tanah dilintasi mengindikasikan adanya peningkatan kepadatan tanah yang disebabkan oleh pemampatan partikel-partikel tanah di mana ruang pori tanah semakin kecil. Lalu lintas mesin telah memberikan pengaruh terhadap produksi tanaman dengan pertambahan nilai bulk density tanah. Pertambahan nilai bulk density tanah dapat menghambat penetrasi akar ke dalam tanah, mengurangi ketersediaan udara dan mengurangi infiltrasi air ke dalam tanah sehingga mengurangi produksi tanaman (lavoie et al., 1991). 

Dari segi kebutuhan energy, meningkatnya kepadatan tanah berarti meningkatkan energi untuk pengolahan tanah. Hasil penelitian Bateman et al. (1965 dalam Moolenaar, 1990) menunjukkan bahwa kebutuhan energi untuk pengolahan tanah berhubungan dengan derajad kehancuran yang diinginkan dan tingkat keteguhan tanah.


Gambar 1. Hubungan bulk density terhadap kebutuhan energi untuk pengolahan tanah pada kadar air 28% 

Menurut Mc Keys (1985) perubahan kebutuhan energi tersebut karena perubahan sifat hidraulis tanah akibat pemadatan tanah. Dikemukakan bahwa kohesi dan sudut gesekan dalam tanah akan meningkat sejalan dengan makin padatnya tanah, yang berarti meningkatkan kebutuhan traksi. Gill (1971) menggunakan besaran specific draf untuk menggambarkan kebutuhan energi dan mengemukakan bahwa specific draf meningkat 0.01 kg cm2 untuk setiap kenaikan 1 kg cm2 tahanan penetrasi tanah.

Usaha Meminimalkan Pemadatan Tanah dengan Pemberian Bahan Organik 

Pengolahan tanah meliputi berbagai kegiatan fisik dan mekanik tanah yang bertujuan untuk menggemburkan tanah, memperdalam jeluk efektif untuk perakaran, dan memudahkan daya antar air dan udara (Notohadipawiro, 2000). Di negara maju, petani sudah sangat tergantung pada alat mesin pertanian (alsintan), baik untuk pengolahan tanah, penanaman benih, penyiangan gulma, maupun untuk pemanenan hasil (Rachman et al., 2004).

Baca juga PEMADATAN TANAH AKIBAT PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Berbagai macam alsintan untuk mengolah tanah terus dikembangkan, menghasilkan teknologi pengolahan tanah yang efisien. Petani tidak punya pilihan lain kecuali menggunakan mesin-mesin pertanian tersebut untuk meningkatkan hasil pertanian dan mengefisienkan usahataninya. Setiap upaya pengolahan tanah akan menyebabkan terjadinya perubahan sifat-sifat tanah. Tingkat perubahan yang terjadi sangat ditentukan oleh jenis alat pengolahan tanah yang digunakan. Penggunaan cangkul, misalnya, relatif tidak akan banyak menyebabkan terjadinya pemadatan pada lapisan tanah bagian bawah. Namun demikian karena seringnya tanah terbuka, terutama antara dua musim tanam, maka lebih riskan terhadap dispersi agregat, erosi, dan proses iluviasi yang selanjutnya dapat memadatkan tanah (Pankhurst dan Lynch, 1993).

Penggunaan alat berat akan menggemburkan tanah dan membolak-balikkan tanah sampai pada kedalaman 20 cm. Namun, pada waktu yang bersamaan roda traktor menyebabkan terjadinya pemadatan tanah dan berbagai efek negatif lainnya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan tanah yang berlebihan menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan struktur tanah (Suwardjo et al., 1989) dan kekahatan kandungan bahan organik tanah. 

Hubungan Bahan Organik, Pengolahan Tanah dan Pemadatan Tanah

Bahan organik merupakan bahan yang penting dalam menciptakan kesuburan tanah baik secar fisik, kimia maupun biologi tanah. Bahan organik dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik yang berada dalam bentuk senyawa seperti selulosa, pati serta bahan-bahan pektin dan lignin (Cahyani, 2003). Bahan organik merupakan bahan yang penting dalam menciptakan kesuburan tanah baik secara fisika, kimia maupun biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang baik dan merupakan sumber hara bagi tanaman.

Menurut De Datta dan Hundal (1984 dalam Damanik, 2007) terdapat hubungan erat antara jumlah bahan organik tanah dan sifat keterolahan tanah. Pengolahan tanah dengan kadar bahan organik yang rendah akan mengakibatkan perusakan struktur tanah. Jumlah bahan organik yang cukup pada tanah akan memperlebar selang kadar air optimum untuk pengolahan tanah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Mastur et al. (1993) yang menyatakan bahwa tanah yang diberi bahan organik akan lebih mudah diolah. 

Lebih lanjut dinyatakan oleh Charles dan Jasa (2003) bahwa bahan organik kompos dapat meredam pemadatan tanah akibat lintasan roda traktor dan juga dapat berfungsi sebagai pupuk yang menjadikan tanah menjadi lebih subur dan gembur. Selain itu bahan organik dapat memperbaiki struktur tanah dan menurunkan bulk density serta membantu mengikat partikel tanah menjadi agregat sehingga tanah tidak mudah padat oleh lintasan roda.

Penelitian yang dilakukan oleh Iqbal (2006) menunjukkan bahwa perlakuan pemberian bahan organik 6 ton ha-1 menghasilkan kepadatan maksimum terkecil yaitu 1.75 g cm-3 dengan kadar air optimum 37.40%. Sedangkan untuk perlakuan tanpa bahan organik dan dosis 4 ton ha-1 memiliki kepadatan maksimum yang sama yaitu 1.75 g cm-3 dengan kadar air optimum masing-masing 37.42% dan 39%. 

Penelitian yang sama dilakukan oleh Damanik (2007) menyimpulkan bahwa pada kedalaman 0-10 dan dosis bokashi p ton ha-1, nilai bulk density pada perlakuan tanpa lintasan, 2 lintasan, 4 lintasan, dan 6 lintasan adalah 0.93 g cm-3, 0.92 g cm-3, dan 0.87 g cm-3. Perlakuan dosis bokashi 5 ton ha-1 dan 10 ton ha-1 tidak memberikan pengaruh nyata terhadap nilai bulk density.

Penggunaan input tenaga mekanis dalam waktu tertentu dapat berakibat buruk terhadap produktivitas tanah dan pertumbuhan tanaman khususnya perakaran (Lumintang dan Hidayat, 1982). Pengoperasian alat-alat berat menyebabkan perubahan sifat sifat tanah yang bervariasi pada berbagai jenis tanah. Perubahan ini akan menyebabkan pengaruh terhadap produktivitas tanah. Pengawasan atau pembatasan lalu lintas traktor di atas permukaan tanah adalah metode manajemen yang penting yang bisa digunakan untuk meminimalisasi pemadatan tanah (Gupta and Larson, 1985 dalam Jorge et al, 1992).


1 Response to "DAMPAK LINTASAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN TERHADAP PEMADATAN TANAH"

  1. Layanan Pendanaan Le_Meridian melampaui dan melampaui persyaratan mereka untuk membantu saya dengan pinjaman saya yang saya gunakan memperluas bisnis farmasi saya, Mereka adalah permata yang ramah, profesional, dan mutlak untuk bekerja dengan. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman untuk dihubungi. Email..lfdsloans @ lemeridianfds.com Atau lfdsloans@outlook.com.WhatsApp ... 19893943740.

    BalasHapus

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI