Kepadatan Tanah VS Produksi Tanaman - Tanah atau lapisan tanah dikatakan mengalami pemadatan secara agronomis ketika porositasnya, terutama pori-pori yang berisi udara begitu sedikit sehingga menghambat drainase dan penetrasi akar. Stone dan Ekwue (1993) menyatakan bahwa pemadatan tanah adalah hal yang tidak diinginkan dalam kegiatan pertanian karena dapat mengurangi aerasi tanah, mengurangi ketersediaan air bagi tanaman dan menghambat pertumbuhan akar tanaman.
Baca juga PEMADATAN TANAH AKIBAT PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN
Kepadatan tanah harus tetap dijaga pada tingkat yang tidak menyebabkan kemampuan tanah dalam mendukung produksi tanaman menjadi menurun. Menurut Batey dan Davies (1972 dalam Ruhana, 1996) akibat terjadinya pemadatan tanah dapat mengurangi produksi tanaman antara 28%-66%, sedangkan Ousibble et al. (1992) menemukan penurunan sebesar 12%-23%.
Baca juga PEMADATAN TANAH AKIBAT PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN
Kepadatan tanah harus tetap dijaga pada tingkat yang tidak menyebabkan kemampuan tanah dalam mendukung produksi tanaman menjadi menurun. Menurut Batey dan Davies (1972 dalam Ruhana, 1996) akibat terjadinya pemadatan tanah dapat mengurangi produksi tanaman antara 28%-66%, sedangkan Ousibble et al. (1992) menemukan penurunan sebesar 12%-23%.
Penelitian Rusdiana et al. (2000) mengenai respon pertumbuhan akar tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) terhadap kepadatan dan kandungan air tanah podsolik merah kuning juga menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kepedatan tanah, jumlah, panjang, biomassa, luas permukaan dan kerapatan panjang akar semakin berkurang.
Penggunaan alat-alat berat pengolah tanah untuk mendukung intensifikasi pertanian cenderung mempercepat proses pemadatan tanah. Selain akibat penghancuran agregat dan dispersi partikel tanah, proses pemadatan semakin dipercepat dengan adanya tekanan alat pengolah tanah yang digunakan. Pengaruh tekanan alat-alat pengolah tanah ini yang merupakan faktor utama terjadinya pemadatan tanah pada sistem pertanian modern.
Beberapa Penelitian Tentang Pemadatan Tanah
Penelitian didaerah Indiana Wisconsin dan Kanada, menunjukkan bahwa pemadatan tanah mengurangi produksi jagung. Penelitian lain yang dilakukan oleh Southwest Research Centre dengan perlakuan sebuah plot yang secara intensif dipadatkan oleh lalu lintas truk berbeban berat sebelum proses pengolahan tanah dan penanaman. Penelitian ini menemukan bahwa pemadatan menghambat pertumbuhan tanaman, pada tongkol jagung tidak terdapat biji jagung. Pengaruh pemadatan terhadap produksi lebih nyata pada beberapa jenis tanah, tanah lempung liat berpasir lebih terpengaruh oleh pemadatan daripada lempung berpasir. Secara umum, semakin kecil partikel tanah, maka akan lebih padat dan mengurangi produksi (James dan Donald, 1993).
Bahri (2003) menyatakan bahwa kepadatan tanah berpengaruh pada lingkungan fisik tanah untuk produksi tanaman dimana akibat dari pemadatan tanah akan mengurangi permeabilitas tanah, pengisian air tanah terhambat serta limpasan air dan erosi dapat terjadi. Pemadatan tanah juga mengurangi aerasi pertukaran gas dan meningkatkan CO2 sehingga menyebabkan pertumbuhan akar terganggu.
Lebih lanjut, menurut Damanik (2007) pemadatan merupakan kondisi fisik tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pemadatan tanah memberikan hambatan mekanik bagi pertumbuhan tanaman sehingga dapat mengurangi perkecambahan mencegah sistem perakaran dan akibatnya dapat mengurangi hasil.
Pada tanah yang terlalu padat pertukaran udara menjadi lambat, kandungan oksigen dalam tanah menjadi rendah dan permeabilitas terhambat, sehingga air akan tergenang dan menghambat pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu tanah yang padat perlu digemburkan. Ketika akar tanaman tumbuh pada lapisan gembur dan kemudian tertahan oleh lapisan padat maka akar akan membelok horizontal dan mungkin tumbuh dalam lapisan tersebut dengan ukuran yang pendek atau berkembang tidak sempurna. Perpanjangan akar akan terhenti atau memanjang pada arah yang sama dengan kecepatan yang rendah (Simanjuntak, 2005).
Baca juga DAMPAK LINTASAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN TERHADAP PEMADATAN TANAH, PEMADATAN TANAH AKIBAT PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN
Penggunaan alat-alat berat pengolah tanah untuk mendukung intensifikasi pertanian cenderung mempercepat proses pemadatan tanah. Selain akibat penghancuran agregat dan dispersi partikel tanah, proses pemadatan semakin dipercepat dengan adanya tekanan alat pengolah tanah yang digunakan. Pengaruh tekanan alat-alat pengolah tanah ini yang merupakan faktor utama terjadinya pemadatan tanah pada sistem pertanian modern.
Beberapa Penelitian Tentang Pemadatan Tanah
Penelitian didaerah Indiana Wisconsin dan Kanada, menunjukkan bahwa pemadatan tanah mengurangi produksi jagung. Penelitian lain yang dilakukan oleh Southwest Research Centre dengan perlakuan sebuah plot yang secara intensif dipadatkan oleh lalu lintas truk berbeban berat sebelum proses pengolahan tanah dan penanaman. Penelitian ini menemukan bahwa pemadatan menghambat pertumbuhan tanaman, pada tongkol jagung tidak terdapat biji jagung. Pengaruh pemadatan terhadap produksi lebih nyata pada beberapa jenis tanah, tanah lempung liat berpasir lebih terpengaruh oleh pemadatan daripada lempung berpasir. Secara umum, semakin kecil partikel tanah, maka akan lebih padat dan mengurangi produksi (James dan Donald, 1993).
Bahri (2003) menyatakan bahwa kepadatan tanah berpengaruh pada lingkungan fisik tanah untuk produksi tanaman dimana akibat dari pemadatan tanah akan mengurangi permeabilitas tanah, pengisian air tanah terhambat serta limpasan air dan erosi dapat terjadi. Pemadatan tanah juga mengurangi aerasi pertukaran gas dan meningkatkan CO2 sehingga menyebabkan pertumbuhan akar terganggu.
Lebih lanjut, menurut Damanik (2007) pemadatan merupakan kondisi fisik tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pemadatan tanah memberikan hambatan mekanik bagi pertumbuhan tanaman sehingga dapat mengurangi perkecambahan mencegah sistem perakaran dan akibatnya dapat mengurangi hasil.
Pada tanah yang terlalu padat pertukaran udara menjadi lambat, kandungan oksigen dalam tanah menjadi rendah dan permeabilitas terhambat, sehingga air akan tergenang dan menghambat pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu tanah yang padat perlu digemburkan. Ketika akar tanaman tumbuh pada lapisan gembur dan kemudian tertahan oleh lapisan padat maka akar akan membelok horizontal dan mungkin tumbuh dalam lapisan tersebut dengan ukuran yang pendek atau berkembang tidak sempurna. Perpanjangan akar akan terhenti atau memanjang pada arah yang sama dengan kecepatan yang rendah (Simanjuntak, 2005).
Baca juga DAMPAK LINTASAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN TERHADAP PEMADATAN TANAH, PEMADATAN TANAH AKIBAT PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN
0 Response to "Masalah Pemadatan Tanah Pertanian terhadap Pertumbuhan Tanaman"
Posting Komentar