Kita ketahui bahwa permasalahan yang sering terjadi pada budidaya pertanian lahan gambut adalah rendahnya pH tanah, asam organik yang tinggi, tanah bersifat porous dan tidak adanya partikel liat yang dapat mengikat ion-ion atau hara. Selain itu jumlah mikroba per gram tanah yang hidup sangat sedikit karena hanya mikroba tertentu yang dapat hidup di pH tanah rendah dan kadar lignin tinggi. Upaya secara biologi yang dapat dilakukan dalam memperbaiki kualitas tanah gambut yaitu dengan pemberian isolat F1 embio. Isolat ini merupakan hasil penemuan dari Ir. Joko Wiryanto, MSc di mana beliau memberikan pelatihan kepada divisi pertanian organik dan berkelanjutan saat kunjungan ke Yayasan IAR Indonesia Ketapang.
Pemberian isolat F1 Embio ke tanah merupakan langkah mudah dan murah yang dapat dilakukan oleh petani gambut dalam memperbaiki kualitas tanah dan keanekaragaman mikroorganisme tanah. Ketika lahan untuk budidaya telah dibenahi maka ketersediaan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman meningkat, pH tanah mendekati netral, asam organik yang tinggi terdegradasi dengan adanya keragaman mikroba, tanah menjadi gembur, daya serap air dan kapasitas tukar kation dalam tanah meningkat. Harapannya dengan perbaikan kualitas tanah dari segi fisika, kimia dan biologi dapat menjaga keseimbangan ekologi tanah, mengurangi bahkan meniadakan penggunaan pupuk kimia dan tentunya dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan petani.
F1 Embio mengandung mikroba penambat nitrogen (N-fixer), mikroba pelepas posfor (P-solubilition) dan mikroba selulotik yang dapat mendegradasi/merombak sisa bahan organik (terutama lignin). Adapun formulasi mikroba yang terdapat pada F1 Embio yaitu Azotobacter sp., Azospirillum sp., Rhizobium sp., Pseudomonas fluorencens, Aspergillus niger, Mikoriza Vasikular Asbukular (MVA), Ektomikoriza, Endomikoriza, Mikroba perombak selulose dan Mikroorganisme efektif lainnya.
Pembuatan Isolat F1 Embio
Bahan-bahan
- Gula pasir 1 kg
- Tepung udang 1 kg (dapat diganti terasi 10 bgks)
- Tepung sagu 200 gram
- Dedak 1 kg (dapat diganti Vit. B komples 10 btr)
- Nanas masak 1 buah (dapat diganti pepaya)
- Kotoran ayam segar belum terkena sinar matahari 1 gumpalan
- Air 5 liter
Cara pembuatan
- Didihkan air sebanyak 4 Liter ke dalam wadah atau panci
- Larutkan tepung sagu dalam 1 liter air dingin agar tidak menggumpal dan memudahkan dalam pengadukan
- Masukkan nanas yang telah diparut, gula, tepung udang,dan dedak ke dalam air yang telah mendidih
- Aduk rata
- Masukkan tepung sagu yang telah dilarutkan kemudian aduk dan tunggu hingga mendidih
- Matikan kompor, angkat wadah/panci dan diamkan hingga dingin
- Masukkan kotoran ayam segar
- Tutup wadah/panci dengan plastik dan dilubangi sedikit agar tidak meletus
- Fermentasi selama 18 jam
Aturan pakai
- Encerkan 1 liter F1 Embio ke dalam 50 liter air dan tambahkan 500 gram gula
- Fermentasi kembali selama 24 jam
- F1 Embio yang telah diencerkan dapat disemprotkan ke 1 ha lahan
- Dapat disemprot sebelum tanam/ setelah olah tanah untuk memperbaiki kualitas tanah atau dapat disemprot pascapanen untuk mendekomposisi sisa-sisa tanaman
- Dapat pula diaplikasikan di kolam ikan untuk memperkaya plankton dan menjaga pH air
- Dapat pula diaplikasikan pada peternakan unggas atau sapi agar pencernaan di dalam usus hewan baik sehingga penyerapan nutrisi meningkat
Biar lebih jelas dalam pembuatan F1 Embio, temen2 bisa langsung tontong videonya di https://youtu.be/pXH2p8TvV-Y
Jika ada teman-teman yang ingin file mengenai panduan pembuatan isolat, hormon, pupuk organik dan pestisida nabati, dapat menghubungi email saya di widrializa@internationalanimalrescue.org
Assalamualaikum, apa bisa ditambahkan EM4 saat difermentasi atau tdk perlu?
BalasHapustidak perlu kak, karena pembuatan isolat ini untuk menggantikan fungsi dari EM4
HapusApakah di dalam F1 Embio terkandung juga bacillus subtilis?
BalasHapus