Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Penginfeksian dan Penyebaran Penyakit Hawar Daun Kedelai

Cara Menginfeksi

Kita ketahui bahwa bakteri Pseudomonas sp. merupakan bakteri yang menyebabkan penyakit hawar daun. Di mana salah satu ciri morfologi dari genus bakteri ini adalah koloninya berbentuk bulat dan berwarna putih krem kekuningan. Ciri-ciri dari hasil isolasi pathogen baik pada benih maupun tanaman kedelai inilah maka dikelompokkan ke dalam genus Pseudomonas sp.

Patogen benih yang disebabkan oleh bakteri pseudomonas dapat berpindah dari satu benih ke benih yang lainnya. Bakteri Pseudomonas yang menginfeksi tanaman dapat masuk ke dalam benih melalui lubang-lubang alamiah atau masuk melalui retakan yang terjadi pada benih waktu perontokan. Di Amerika serangan bakteri Pseudomonas syringae pv. Glycine pada benih kedelai dapat menghambat perkecambahan sampai 68%. Penyakit hawar daun terjadi jika kepadatan bakteri Pseudomonas syringae pv. Glycine mencapai populasi lebih dari 10^4 cfu/ml.



Cara Penyebaran

Penyebaran pathogen penyebab penyakit di dalam tanaman dilakukan dengan cara melakukan perbanyakan diri/sel di dalam pembuluh kayu (xylem) yang selanjutnya akan menutup aliran pembuluh tersebut. Penutupan aliran pernapasan ini diduga menjadi penyebab utama terjadinya gejala penyakit. Dalam aspek penyebaran penyakit terdapat suatu bagian yang yang disebut inoculum. Di mana inokulum adalah pathogen atau bagian pathogen yang dapat menyebabkan infeksi dan terdapat pada bagian individu pathogen yang melakukan kontak dengan tanaman inang. Suatu inokulum akan disebut propagul dan saat inokulum masuk ke dalam jaringan tanaman inang maka proses tersebut dinamakan penetrasi. Sebelum terjadinya penetrasi, spora cendawan akan berkecambah terlebih dahulu dan membentuk tabung kecambah atau memproduksi bentuk spora lain, misalnya zoospore atau basidiospora.

Inokulum terbagi menjadi dua yaitu :

a. Inokulum Primer

Dikatakan inokulum primer dikarenakan inokulum dapat bertahan pada kondisi dorman dan menyebabkan infeksi primer bila memungkinkan

b. Inokulum Sekunder

Inokulum sekunder merupakan inokulum yang dihasilkan selama priode infeksius dan dapat menyebabkan infeksi sekunder

Inokulum juga ada beberapa tipe yang dibedakan menjadi tiga, yaitu

1. Cendawan seperti spora seksual dan aseksual, potongan miselium, sklerotia, rizomorf ataupun miselium dorman di dalam benih

2. Nematoda baik itu larva, telur maupun imago

3. Sel bakteri, sel mikroplasma, sel riketsia, partikel virus maupun biji tanaman berbunga yang parasitic

Sumber inokulum meliputi bagian-bagian tumbuhan secara keseluruhan, alat-alat pertanian, tanah, tempat penyimpanan, serangga atau agen hidup lainnya yanhg dapat membawa inokulum.

Penyakit dapat menyebar melalui beberapa cara ataupun media, diantaranya :

Menyebar melalui angin
Spora pada daun, tangkai, batang atau buah yang disebut juga dengan air-borne pathogen dapat memindahkan inokulum dengan jarak yang cukup jauh.

Menyebar melalui air (hujan)
Melalui media ini penyebaran biasanya memiliki jarak yang tdk terlalu jauh karena pada saat terjadi deposisi inokulum tersedianya air. Di mana titik hujan menyebabkan sel bakteri yang berada dalam eksudat bakteri berpencar.

Menyebar melalui serangga
Penyebaran ini terjadi akibat serangga ,engakuisisi virus pada tanaman sakit kemudian memindahkannya ke tanaman sehat.

Menyebar melalui benih dan bakal tanaman lainnya
virus atau penyakit yang sudah menginfeksi atau menular ke benih atau tanaman lain yang sejenis dapat menjadi inokulum bagi spora dorman.

Menyebar melalui manusia
Penyebaran terjadi akibat terbawa manusia melalui wadah perkapalan maupun alat-alat pertanian.




0 Response to "Penginfeksian dan Penyebaran Penyakit Hawar Daun Kedelai "

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI