Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Deskripsi Collembola pada Lahan Kelapa Sawit, Karet dan Hutan Harapan

Deskripsi Collembola - Tubuh Collembola terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, toraks, dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat empat ruas antena; kadang-kadang ada organ pasca antena; oseli maksimal 8+8; dan mulut entognathus. Toraks terbagi menjadi tiga ruas dengan masing-masing ruas terdapat sepasang kaki. Abdomen terdiri dari enam ruas, pada ruas pertama terdapat kolofor, ruas ketiga terdapat retinakulum atau tenakulum, ruas keempat terdapat furka, ruas kelima terdapat celah genital jantan atau betina, dan ruas keenam terdapat celah anal.

Collembola yang ditemukan dan sudah tercatat di Indonesia terdiri dari empat ordo, 19 famili dan 110 genus. Pada penelitian ini ditemukan empat ordo, 14 famili dan 31 genus colllembola yang tersebar di empat penggunaan lahan. Berikut deskripsi mengenai jenis famili dan genus yang ditemuka dalam penelitian ini..

Ordo Poduromorpha
Di Indonesia ordo Poduromorpha terdiri dari lima famili yaitu Hypogastruridae, Neanuridae, Brachystomellidae, Odontellidae dan Onychiuridae. Pada penelitian ini hanya ditemukan dua famili yaitu Neanuridae dan Onychiuridae.

1. Famili Neanuridae

Famili ini memiliki tubuh gemuk, warna biru, ruas antena III-IV menyatu, tidak memiliki furkula dan menyukai daerah lembab. Famili ini terdiri dari 27 genus collembola. Dari keempat penggunaan lahan ditemukan empat genus yaitu Cephalochorutes, Ceratrimeria, Pronura dan Pseudachorutes.

1.a. Genus Cephalochorutes

Tubuh gilik, kecil, berwarna biru hingga putih, dan berukuran 0.4-0.9 mm. Antena pendek, tidak memiliki organ pasca antena (OPA) dan jumlah oselus 0+0 hingga 8+8. Furkula berkembang baik, dens dengan 6 seta dorsal dan panjang mukro sama dengan dens.

1.b. Genus Ceratrimeria

Tubuh besar, bulat, berwarna kelabu dan berukuran 1.5-2.5mm. Bentuk tubuh khas seperti kura-kura. Furkula berkembang baik, dens 2x panjang mukro. Mukro sederhana hampir berbentuk seperti segitiga.

1.c. Genus Pronura

Tubuh bulat, oselus 2+2, tidak pigmen. Seta jarang. Tergit abdomen IV, V dan VI terpisah dilihat dari pandangan dorsal.

1.d. Genus Pseudachorutes

Tubuh gilik, gemuk, bulat, berwarna biru hingga kelabu dan berukuran 1-2 mm. Oselus 8+8. Seta tbuh hlus. Furkula lengkap, pendek, mukro berlamela. Tidak ada spina anal. Merupakan genus tropika.



2. Famili Onychiuridae

Famili ini memiliki tubuh gilik, berukuran kecil dan berwarna putih. Tidak mempunyai mata, pigmen dan furkula. Hidup di dalam serasah dan tanah. Termasuk famili kosmopolitan tetapi lebih banyak ditemukan di daerah beriklim sedang daripada daerah tropika. Terdapat delapan genus dalam famili ini dan hanya satu genus yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu Thalassaphorura.

2.a. Genus Thalassaphorura

Tubuh gilik, tidak berpigmen atau berwarna putih dan berukuran 0.65mm. Antena pendek, ruas III berbentuk tuberkulat (tonjolan kecil). OPA bntuk elips. Furkula mereduksi. Ada spina anal.


Ordo Entomobryomorpha

Di Indonesia ordo Entomobryomorpha terdiri dari tujuh famili yaitu Isotomidae, Oncopoduridae, Tomoceridae, Chyphoderidae, Entomobryidae, Paronellidae dan Coenaletidae. Pada penelitian ini ketujuh famili tersebut ditemukan di keempat lokasi penelitian.

1. Famili Coenaletidae

Famili ini hanya terdapat satu genus saja yaitu Coenalestes. Famili ini cukup melimpah di keempat penggunaan lahan.

1.a. Genus Coenalestes

Tubuh tanpa pigmen, ukuran lebar kepala lebih dari panjang kepala. Tidak ada OPA. Abdomen III dan IV menyatu dan memanjang.Dens panjang dan menyatu dengan mukro.


2. Famili Cyphoderidae

Famili ini memiliki tubuh berwarna putih dan tanpa mata. Ruas abdomen IV lebih panjang dari abdomen III. Umumnya hidup di dalam tanah atau dalam koloni serangga sosial (sarang semut atau rayap). Famili ini terdiri dari lima genus dan hanya satu genus yang ditemukan yaitu Chyphoderopsis.

2.a. Genus Chyphoderopsis

Tubuh bersisik, khusus genus ini terdapat oselus 0+0 sampai 6+6. Dens pendek dan tidak berkrenulat. Mukro memanjang dan menyempit.


3. Famili Entomobryidae

Famili ini memiliki warna dan ukuran bervariasi. Tidak mempunyai OPA. Antena panjang. Mukro biasanya lebih pendek dari dens. Banyak ditemukan di permukaan tanah tetapi ada juga yang di tajuk pohon atau belukar. Mudah dikenali karena berukuran relatif besar. Dari 18 genus yang ada, ditemukan delapan genus yang tersebar di empat lokasi penelitian. Delapan genus ini di antaranya Acrocyrtus, Ascocyrtus, Entomobrya, Homidia, Lepidocyrtus, Lepidosira, Rambutsinella, dan Pseudosinella.

3.a. Genus Acrocyrtus

Ukuran tubuh dapat mencapai >2.5mm. Antena berwarna biru gelap. Oselus 6+6 atau 8+8 berwarna hitam. Tidak ada OPA. Ruas abdomen IV lebih panjang dari abdomen III. Mukro bidentat dengan spina basal.

3.b. Genus Ascocyrtus

Tubuh bersisik dan bulat. Tidak mempunyai OPA. Oselus 6+6 atau 8+8. Dens tanpa spina. Mukro bidentat (2 gigi) dengan spina basal.

3.c. Genus Entomobrya

Tubuh tanpa sisik, abdomen jelas dapat dibedakan dari toraks. Terdapat oselus 8+8. Antena IV dengan bonggol apikal. Furkula normal, mukro bidentat dan tanpa spina dens.

3.d. Genus Homidia

Ruas tubuh normal, tanpa sisik. Terdapat oselus 8+8. Ruas abdomen IV 4-5 kali lebih panjang dari abdomen III. Furkula normal, dens krenulat dengan spina. Mukro bidentat.

3.e. Genus Lepidocyrtus

Ukuran panjang tubuh 1-3 mm, berwarna putih kotor. Tidak mempunyai OPA. Oselus 6+6 atau 8+8. Furkula dengan spina dens. Mukro bidentat.

3.f. Genus Lepidosira

Collembola berukuran tubuh cukup besar 2-3 berwarna putih hingga kecokelatan dengan hiasan garis-garis biru gelap. Ujung antena IV ada tonjolan bercuping dua. Tidak ada OPA, oselus 8+8. Tabung ventral dengan tubulus terminal panjang. Furkula pucat, panjang dengan sisik. Mukro bidentat dan dens krenulat.

3.g. Genus Rambutsinella

Ukuran tubuh kecil, tubuh bersisi dan bulat. Tidak mempunyai OPA, oselus 2+2 sampai 4+4. Antena IV membengkak. Mukro bidentat dengan spina anal. Dens tanpa spina.

3.h. Genus Pseudosinella

Tubuh bersisik dan bulat. Ukuran tubuh kecil <1 mm dan berwarna abu-abu. Antena IV agak besar. Tidak ada OPA. Furkula bersisik. Mukro kecil bidentat dan tanpa spina basal.


4. Famili Isotomidae
Famili ini memiliki tubuh gilik, warna dan ukuran bervariasi. Ciri khas famili ini adalah ruas abdomen I-IV sama panjang. Terdapat OPA dan oselus bervariasi. Mukro biasanya lebih pendek dari dens. Biasanya banyak ditemukan di serasah dan di dalam tanah. Famili ini terdiri dari 19 genus, di mana enam genus di antaranya Folsomides, Folsomina, Isotomodes,Isotomiella, Proisotoma dan Pseudisotoma ditemukan di semua lokasi penelitian.

4.a Genus Folsomides

Tubuh gilik, berukuran 0.8 mm, berwarna putih sampai kelabu. Tubuh agak sedikit bungkuk. Bentuk OPA elips. Oselus terdapat 0+0 hingga 8+8 dengan warna sedikit gelap. Antena lebih pendek dari kepala. Abdomen V-VI terpisah. Furkula pendek, mukro bidentat dan tanpa spina anal.

4.b. Genus Folsomina

Tubuh gilik, berwarna putih, dan berukuran 0.8 mm. Tidak ada mata dan OPA. Abdomen IV-V-VI menyatu dan tanpa spina anal. Furkula pendek dan mukro berbentuk kait.

4.c. Genus Isotomodes

Tubuh panjang khas dan subslindris. Ada OPA besar dan tanpa oselus. Semua abdomen jelas terpisah. Furkula pendek dan mukro panjang bidentat.

4.d. Genus Isotomiella

Tubuh kecil, berukuran 0.5-1.5 mm dan tanpa pigmen. Tidak ada mata dan OPA. Abdomen V-VI menyatu dan tanpa spina anal. Furkula panjang dan mukro kecil dengan bidentat atau tridentat.

4.e. Genus Proisotoma

Tubuh panjang, gilik, berukuran 0.8 mm dan berwarna abu-abu hingga biru tua. Oselus 8+8. Ruas abdomen terpisah jelas, tetapi kadang ruas V-VI sulit dibedakan. Furkula sedang dan mukro bidentat atau tridentat.

4.f. Genus Pseudisotoma

Tubuh gilik, berukuran 1.0-1.5 mm, berwarna kelabu dan pucat pada bagian tungkai serta ventral. Bentuk OPA lonjong. Ruas abdomen V dan VI dapat dibedakan. Furkula panjang hingga tabung ventral. Mukro kcil, tridentat atau kuadridentat.


5. Famili Oncopuduridae

Famili ini merupakan kelompok takson yang tidak besar sehingga agak susah ditemukan di lapangan. Anggota famili ini memiliki tubuh bersisik dan ukuran tubuh bervariasi. Terdapat OPA dengan bentuk khas. Furkula memiliki sisik lebat di sisi ventral dan mukro panjang. Famili ini hanya terdiri dari dua genus dan hanya satu genus yang ditemukan di lokasi penelitian yaitu Oncopodura.

5.a. Genus Oncopodura

Tubuh bercak-bercak menyebar. Tidak ada oseli atau mata. Bentuk OPA menjari atau bulat. Ruas abdomen III dan IV sama panjang. Mukro panjang sekitar setengah dens dengan beberapa gigi.



6. Famili Paronellidae

Kelompok ini mudah ditemukan di permukaan tanah dan tajuk pohon atau belukar. Tubuh berukuran panjang 2-8 mm, warna tubuh bervariasi. Memiliki panjang antena 0.5-3 kali panjang tubuhnya. Mempunyai mata dan berpigmen. Furkula ada yang panjang dan pendek. Famili Paronellidae terdiri dari tujuh genus, dua di antaranya terdapat di keempat lokasi penelitian. Genus tersebut yaitu Bromachantus dan Pseudoparonella.

6.a. Genus Bromachantus

Panjang tubuh >3 mm, berwarna kecokelatan dan bercak-bercak biru. Tubuh bersisik. Oselus berjumlah 8+8. Antena tidak terlalu panjang. Tabung ventral bersisik. Mukro pendek lebar dengan 2 gigi dan sering menyatu dengan dens.

6.b. Genus Pseudoparonella

Ukuran tubuh sedang hingga besar, bersisik dan berwarna kecokelatan. Antena panjang atau lebih panjang dari tubuh. Furkula tidak ada seta. Mukro terpisah atau menyatu pada dens dengan 2-4 gigi.


7. Famili Tomoceridae

Tomoceridae memiliki tubuh dengan ukuran dan warna bervariasi. Ciri khas famili ini adanya rambut pada mukro. Ruas antena IV lebiih pendek dari ruas III. Furkula sempurna, di mana dens rata tidak krenulat. Famili ini hanya memiliki satu genus yaitu Tomocerus.

7.a. Genus Tomocerus

Tubuh bersisik, berwarna cokelat gelap atau putih dengan sabuk hitam di abdomen I dan II, serta berukuran 3-4 mm. Antena III lebih panjang dari IV. Oselus 6+6. Abdomen III lebih panjang dari abdomen IV. Mukro panjang dengan gigi dan seta.


Ordo Symphypleona

Di Indonesia ordo Symphypleona terdiri dari enam famili yaitu Arrhopalitidae,Bourletiellidae, Dicyrtomidae, Katiannidae, Sminthuridae dan Sminthurididae. Pada penelitian ini ditemukan empat famili yaitu Arrhopalitidae, Dicyrtomidae, Sminthuridae dan Sminthurididae.

1. Famili Arrhopalitidae
Kelompok ini termasuk yang berukuran kecil <1.5 mm. Ruas antena IV lebih panjang dari ruas III. Abdomen V dan VI jelas. Pada betina ada embelan anal. Mukro memanjang dan berlamela sempit. Terdapat dua genus dalam famili ini dan hanya satu genus yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu Collophora.

1.a. Genus Collophora

Ruas antena IV tidak anulat. Oselus 4 pada setiap sisi. Ruas toraks jelas. Abdomen V menyatu ke abdomen besar. Mukro berbentuk perahu dengan lamel bergigi.



2. Famili Dicyrtomidae

Anggota famili ini memiliki antena panjang, ruas antena IV jauh lebih pendek dari ruas III dan antena membengkok atau menyiku antara ruas II dan IV. Mempunyai 8 oselus. Ruas abdomen V menyatu dengan abdomen besar. Mukro sempit seperti spatula. Dari tiga genus yang ada, hanya satu genus yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu Papirioides.

2.a. Genus Papirioides

Ruas antena III dan IV anulat. Panjang antena IV lebih pendek dari antena III. Abdomen V menyatu dengan abdomen besar. Mukro berbentuk palung.


3. Famili Sminthuridae

Famili ini memiliki antena panjang, 1.5-2 kali panjang kepala. Ruas antena IV anulat dan lebih panjang dari antena III. Mukro berbentuk palung atau perahu. Famili ini terdiri dari empat genus dan hanya genus Sphyrotheca yang ditemukan dalam penelitian ini.

3.a. Genus Sphyrotheca

Tubuh bulat dan berukuran 0.6 mm. Berwarna kelabu tua kecokelatan dengan noda putih bagian dorsal. Tabung ventral panjang, krenulat. Abdomen V dan VI pisah dari abdomen besar.


4. Famili Sminthurididae

Famili ini memiliki antena ruas IV tidak anulat dan panjang ruas sama atau lebih panjang dari III. Ruas abdomen V dan VI menyatu. Mukro dengan lamel sederhana atau kompleks. Hanya terdapat dua genus dalam famili ini. Dari lokasi penelitian ditemukan genus Sphaeridia.

4.a. Genus Sphaeridia

Tubuh kecil bulat dengan diameter >0.5 mm. Panjang tubuh dapat mencapai 0.5 mm. Berwarna cokelat kehitaman, permukaan tubuh bintil-bintil. Mata berjumlah 5-6 setiap sisi. Abdomen V-VI menyatu. Furkula berkembang baik, dens 2x panjang mukro. 


Ordo Neelipleona

Di Indonesia ordo Neelipleona hanya mempunyai satu famili yaitu Neelidae. Pada penelitian ini famili Neelidae ditemukan dalam jumlah sedikit.

1. Famili Neelidae

Umumnya, famili ini berukuran kecil bahkan ada beberapa yang hamper tidak kasat mata sewaktu hidup. Anggotanya mudah dikenali karena memiliki ciri khas di antaranya tidak mempunyai mata, antena lebih pendek dari kepala dan mempunyai dens terbagi dua. Toraks relative besar dan bagian posterior membentuk satu bulatan. Famili ini diketahui ada dua genus yaitu Megalothorax dan Neelus. Kedua genus tersebut ditemukan dalam penelitian ini.

1.a. Genus Megalothorax

Tubuh berukuran sangat kecil <0.5 mm, berwarna putih cokelat atau abu-abu sampai kehitaman. Mempunyai thorak besar. Tidak ada OPA dan mata. Antena lebih pendek dari kepala, ruas antena III dan IV menyatu.Terdapat subruas pada dens, ada spina, mukro setengah panjang dens dengan lamel halus.

1.b. Genus Neelus

Tubuh berukuran lebih kecil dari Megalothorax. Biasanya berwarna putih atau tidak berwarna. Antena lebih pendek dari kepala. Tidak ada oselus dan OPA. Antena III dan IV jelas terpisah. Mukro panjang dengan lamela dan bergigi.


Sumber : Suhardjono YR, Deharveng L, Bedos A. 2012. Biologi Ekologi Klasifikasi Collembola (Ekorpegas). Bogor (ID): PT Vega Briantama Vandanesia.

0 Response to "Deskripsi Collembola pada Lahan Kelapa Sawit, Karet dan Hutan Harapan"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI