Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Pengelolaan Sumber Air untuk Menjaga Kualitas Makanan dan Lingkungan

Masalah Global - Degradasi tanah adalah masalah yang menyebabkan efek global yaitu ekonomi dan lingkungan. Kedua efek ini berhubungan dengan efek onsite dan efek offsite dari degradasi tanah (gambar 23.1). 
 
Efek ekonomi dan lingkungan akibat degradasi tanah 

Efek onsite merupakan hasil dari penurunan kualitas tanah dengan adanya reduksi dalam produktivitas dan penambahan biaya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman pada kondisi optimal. Penurunan kualitas tanah dapat juga dapat memberikan pengaruh terhadap lingkungan yang berhubungan dengan emisi gas rumah kaca dan reduksi kemampuan tanah untuk mengurangi polutan.

Efek offsite dari degradasi tanah dapat berdampak pada bidang agronomi dalam hal pertumbuhan tanaman. Efek offsite yang utama dalam bidang ekonomi adalah erosi tanah oleh air yang dapat merusak fasilitas rekreasi dan usaha perairan seperi industri ikan dan udang.

Permasalahan yang Timbul dari Efek Onsite dan Offsite

Perluasan dampak onsite dan offsite menjadi masalah yang diperdebatkan. Ada yang berpendapat bahwa dampak offsite mengarah pada reduksi kualitas tanah dan adanya penurunan produtivitas lebih kecil dibandingkan dengan dampak ekonomi dan lingkungan offsite (Crosson, 1997). Pendapat lainnya percaya bahwa offsite dan onsite berdampak kuat dan pantas untuk diidentifikasi dan diimpelemtasikan efeknya serta mengembalikan kondisi tanah yang mengalami degradasi dan lingkungannya (Pimentel et al., 1995).

Efek onsite akibat degradasi tanah kurang berdampak pada sistem pertanian temperate daripada daerah tropis; dalam sistem pertanian intensif dan komersil daripada sistem pertanian ekstensif dan pemakaian lahan berpindah; di dalam tanah dengan tingkat kesuburan yang tinggi daripada tanah dengan kondisi yang tidak stabil dan kapasitas produksi tanahnya rendah; dan perkembangan ekonomi dimana petani dapat berinvestasi dalam agrikultur daripada perkembangan ekonomi dimana input pertanian menjadi mahal untuk petani yang miskin. Dampak onsite akibat degradasi tanah dapat terlihat dengan mudah melalui tingkat kesuburan tanah, permukaan horizon tanah dalam dengan adanya akar restriktif, intensif input pertanian dan kegunaan liberal dari restorasi tanah, contohnya kesuburan, vegetasi, irigasi, plowing dan lain-lain.

Diantara kedua pendapat tersebut mengenai rendah dan tingginya dampak onsite akibat degradasi tanah masalah utamanya adalah perluasan reduksi lahan, insentif dan usaha yang memfasilitasi perkembangan teknologi serta kemampuan tanah untuk memperbaharui sendiri dalam intensifikasi pertanian.

Strategi Pengelolaan Sumber Air

Pengelolaan sumber air bukanlah konsep baru dan beberapa organisasi pembangunan telah diadopsi dan diimplementasikan sejak 1970-an. Dibawah wewenang pihak terkait, kesuksesan partisipasi program ini berkat komunikasi antara ekstensi para pekerja dan para petani. Alasan utama terjadinya kegagalan dalam program ini karena adanya pengaruh aktifitas perencanaan dari pahak luar.

Strategi pengelolaan air diutamakan pada data-data penting yang belum terdata dalam hal sumber daya alam dalam berbagai aspek, misalnya biofisikal (tanah, vegetasi, iklim, drainasi); sosial ekonomi (ukuran lahan, edukasi, kesehatan, akses pasar, fasilitas kredit); dan kebudayaan (keragaman, perbedaan agama). Salah satu hal terpenting adalah kestabilan dari dampak pemakaian lahan pada sumber daya alam membutuhkan penambahan kuantitas.

Terdapat beberapa pengetahuan yang berkaitan dengan ekstensi dan pembaharuan degradasi tanah dengan pengelolaan air. Penyebab dampak tersebut berhubungan dengan pemakaian tanah dan degradasi tanah, penurunan nilai ekonomi tanah secara absolut dan relatif yang berkaitan dengan onsite dan offsite akibat proses degradasi, karaktertistik permukaan tanah dan responnya mempengaruhi restorasi tanah.

Terdapat beberapa masalah sosial ekonomi yang perlu diperhatikan. Kesuksesan pengelolaa air bergantung pada identifikasi agrikultur dan non-agrikultur tentang produk dan pemakaian lahan. Hasil dari pemakaian lahan dalam nonagrikultur terhadap program pengelolaan air dapat meningkatkan pemasukan.

Selanjutnya, aspek positif dari aspek tersebut sebaiknya diidentifikasi dan dianalisis. Contoh aspek positif tersebut dapat dilihat melalui produktivitas lahan, produk nonagrikultur dan pemakaian lahan di bidang jasa (rekreasi, cagar alam).

Beberapa strategi pengelolaan air yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan 
 


Sumber
Integrated watershed management in the global ecosystem. Edited by Rattan Lal. Penerbit CRC Press.


0 Response to "Pengelolaan Sumber Air untuk Menjaga Kualitas Makanan dan Lingkungan "

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI