Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Ketersediaan Hara Cuprum (Cu) dalam Tanah

Logam Cu - Secara alami, logam-logam berat seperti Cu dijumpai dalam sistem tanah sebagai penyusun mineral dalam batuan induk. Selain berasal dari pelapukan mineral dan batuan, menurut Alloway (1995), sumber lain logam berat dalam tanah adalah deposisi dari pertambangan dan peleburan bijih logam, bahan-bahan dari pertanian dan hortikultura (pestisida, sisa-sisa pengomposan, dll.), lumpur limbah, pembakaran bahan bakar fosil, limbah dari industri-industri logam, industri elektronik dan industri bahan kimia, dll.


Cuprum dapat membentuk komplek yang kuat dengan bahan organik. Kompleks-kompleks dapat larut ataupun tidak larut yang stabil tersebut dapat terbentuk akibat terikatnya logam tersebut oleh grup-grup fungsional karboksil dan fenolik dalam bahan organik (Stevenson, 1993). Melalui reaksi oksidasi-reduksi, kapasitas tanah dalam meretensi logam Cu dipengaruhi oleh kadar air.

Misalnya, Cu lebih larut dibandingkan Fe, Mn dan Al pada tanah yang aerob (Bohn et al., 1979). Menurut Leiwakabessy dan Sutandi (2004) bentuk-bentuk silikat, karbonat, sulfat, klorida dan lain-lain merupakan mineral-mineral Cu (II) yang relatif lebih larut sehingga sukar dijumpai lagi di daerah-daerah yang sudah sangat tercuci.

Bentuk Cu Dalam Tanah

Bentuk-bentuk kimia Cu di dalam tanah banyak dipengaruhi oleh sifat-sifat penyusun tanah. Fraksionasi terhadap Cu di dalam tanah yang dilakukan oleh McLaren dan Crawford (1973) menunjukkan bahwa bentuk Cu dalam tanah adalah sebagai berikut:
  1. Cu dalam larutan tanah dan bebas dipertukarkan;
  2. Cu yang diikat dengan lemah oleh ikatan atau senyawa inorganik;
  3. Cu yang diikat oleh senyawa organik;
  4. Cu yang berikatan dengan oksida bebas;
  5. Residu Cu yang terikat pada kisi-kisi struktur liat.
Kandungan Cu total didalam tanah sekitar 1 sampai 50 mg Cu kg -1. Di dalam tanah Cu berada dalam mineral, dalam bahan organik, terjerap secara spesifik, bentuk Cu dapat ditukar (Cu-dd), dan sebagai ion Cu2+ dan kompleks Cu / organik didalam larutan tanah. Mineral sulfida kalkopirit (CuFeS2) merupakan sumber paling penting Cu tanah (Barber, 1995). Unsur Cu diikat kuat oleh bahan organik tanah lebih kuat daripada unsur-unsur logam yang lain, kecuali Fe dan Al, melalui gugus karboksil dan fenol. Oleh karena itu, keberadaannya didalam tanah teragih sesuai dengan kandungan bahan organik didalam profil tanah.

Kandungan Cu Dalam Tanah

Di dalam tanah Cu terdapat dalam bentuk malachit (CaCO3Cu(OH)2 dan Cuprit (Cu2O). Kandungan Cu pada tanah mineral biasanya cukup. Sebaliknya, pada tanah organik (Histosols) ketersedian Cu sangat rendah akibat terikat kuat pada bahan organik. Tanah-tanah berpasir dengan kandungan bahan organik rendah umumnya kahat Cu akibat kehilangan melalui pelindian, akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal (layu dengan cepat dan batang tanaman melemah). Tanah liat merupakan tipe tanah yang memiliki kemungkinan kahat Cu paling kecil (Munawar, 2011).

Didalam larutan tanah, lebih dari 99% Cu berupa kompleks dengan bahan organik dan sangat sedikit dalam bentuk Cu2+, tetapi kedua bentuk tersebut dapat diserap oleh tanaman (Barber, 1995). Pada pH kurang dari 6,9 Cu terikat kuat sebagai ion Cu2+, sedangkan pada pH lebih tinggi dari 6,8 Cu berada dalam bentuk Cu (OH)2. Seperti kebanyakan hara mikro, kandungan Cu larut yang tinggi dapat meracun, karena jumlah Cu yang terlalu banyak dapat menekan aktivitas Fe dan menyebab-kan terjadinya kekahatan Fe pada tanaman. Sebaliknya, konsentrasi Fe, Mn, dan Al di dalam tanah berpengaruh terhadap ketersedian Cu, tanpa memandang jenis tanahnya (Munawar, 2011).


0 Response to "Ketersediaan Hara Cuprum (Cu) dalam Tanah"

Posting Komentar

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI