Adnow

loading...

Zoteromedia

Adsensecamp

Budidaya Kembang Kol (Burkol) sebagai Tambahan Penghasilan Petani

Materi Penyuluhan Program UPSUS PAJALE 2016 di Desa Kalijati Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang - Pada umumnya, petani di kecamatan Jatisari saat selesai masa tanam (MT) II ke masa tanam I hanya membiarkan saja lahannya atau hanya diberakan saja. Padahal antar MT II ke I memiliki waktu sekitar 3 bulan. Waktu 3 bulan ini, jika dimanfaatkan dengan menanam tanaman sayuran yang hanya memiliki umur tanam 1-2 bulan dapat menambah penghasilan petani dan berfungsi pula sebagai rotasi tanaman. Dimana rotasi tanaman berguna untuk memperbaiki kesuburan tanah, menjaga keseimbangan biologis dan tentunya memanfaatkan tanah-tanah kosong. Tanaman sayuran yang dapat ditanam petani salah satunya adalah kembang kol atau dikenal petani Jatisari sebagai burkol. 


Kembang kol (Brassica oleracea L.) termasuk sayuran yang dikonsumsi oleh kalangan terbatas. Hal ini dikarenakan harganya relatif mahal daripada sayuran lainnya. Budidaya kembang kol dalam skala besar, cukup menjanjikan mengingat saat ini kembang kol sudah diekspor ke Hongkong, Jepang, Singapura dan Brunei. Nilai gizi dan mineral yang terkandung pun cukup tinggi. Dengan demikian sayuran ini dapat menarik perhatian konsumen terutama dari kalangan menengah atas yang telah sadar akan arti kualitas makanan. 

Budidaya kembang kol tidak terlalu rumit dalam pelaksanaan atau perawatannya. Umumnya OPT pada kembang kol adalah ulat. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida biologi maupun kimiawi. Sayuran ini dapat dipanen pada umur 55-100 hari dengan hasil 15-20 ton per hektar. Jika dihitung secara ekonomi, petani dapat untung 5-7 kali lipat dari modal. Perkiraan modal berkisar Rp. 800.000,00 – 1.000.000,00 dan harga jual berkisar Rp 7.000,00 – 9.000,00 per kilogram.

Harga jual yang tinggi, perawatan yang mudah dan umur panen yang singkat serta nilai kandungan gizi yang lengkap menjadikan kembang kol menjadi peluang agribisnis yang cukup menggiurkan bagi tambahan penghasilan petani. Selain itu, petani juga diharapkan menjadi lebih mandiri dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Adanya tambahan penghasilan bagi petani maka secara mandiri ikut membantu pemerintah dalam peningkatan sumberdaya manusia dan kesejahteraan petani.

Sumber :

Edi S, Bobijoe J. 2010. Buklet : Budidaya Tanaman Sayuran. Jambi (ID) : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi.

Polengs. 2011. Budidaya Kembang Kol. Budidaya News : Referensi Usaha Perikanan, Peternakan dan Pertanian. http://budidayanews.blogspot.co.id/2011/06/budidaya-kembang-kol.html



1 Response to "Budidaya Kembang Kol (Burkol) sebagai Tambahan Penghasilan Petani"

  1. Jika punya lahan luas dan kondisinya ditempat yang bagus memang sangat menjanjikan ntuk dijadikan sumber penghasilan tambahan ya, wid.
    ..
    ...
    Oh ya ngomong-ngomong tentang tambahan penghasilan, saya mengajak kamu ikut layanan BebasBayar jika bersedia jadi team saya untuk mendapatkan penghasilan tambahan secara mudah. dan gratis 100%.
    Semoga sesama blogger saya dan kamu saling kenal, saling memotivasi, dan saling mendukung untuk memperoleh penghasilan tambahan dari Layanan BebasBayar ini.
    Semoga kamu berkenan ke blog saya untuk melihat detailnya.


    BalasHapus

  Yuuk Berbisnis Mudah dan Gratis
Buktikan Sendiri dengan Klik DISINI